semakin lama aku berjalan menyusuri jalan
aku semakin teringat suamiku (almarhum)
beliau ternyata sewaktu hidupnya telah mengorbankan dirinya untuk keluarga sedemikian rupa
capek, lelah, pusing.....
di pekerjaannya...
dan belum tentu ada penghargaan untuknya
dari pekerjaannya itu maupun dari aku...
inilah titik balik itu...
yang membuat aku sadar dan semakin tercerahkan..
memang hidup ini untuk memberi dan bukan untuk menerima saja..
memberi waktu dan energi untuk pekerjaan dan orang - orang yang sama - sama bekerja untuknya
memberi dukungan dan penghargaan
memberi nafkah untuk keluarga di rumah
memberi senyum untuk mereka yang kusut
memberi dengan tulus ikhlas....
dan bahkan ketika kehidupan telah berhenti
suamiku (almarhum) masih sanggup memberiku pelajaran.........
hidup untuk memberi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar