Bicara Tentang Pasif Income
Jadi enterpreneur dan investor itu gampang-gampang susah.
Sesungguhnya tak ada yang sungguh-sungguh bisa disebut sebagai passive income, ya nggak sih?:D
Kebanyakan pemasukan pasif masih membutuhkan kerja/upaya perawatan dan pemeliharaan. Penyewaan properti misalnya kost-kostan atau rumah kontrakan juga harus dikelola. Website juga harus dikelola, di-update. Upaya pemeliharaan harus dilakukan secara regular, biasanya mingguan atau bulanan dan ada konsekuensi jika kita tidak melakukannya. Kerja yang berkembang, di sisi lain, tidak punya orang lain kecuali kita. Pastikan bahwa kita tahu seberapa banyak upaya perawatan yang dibutuhkan beragam proyek pasif yang kita punya sehingga kita tahu berapa banyak waktu yang kita punya untuk proyek yang berkembang/aktif.
Bekerjalah pada satu proyek pada satu waktu saja, selesaikan sampai benar-benar bekerja. Ini adalah kuncinya. Jika sudah berjalan, barulah kita bisa beranjak memulai proyek lain. Dan biarkan proyek sebelumnya yang sudah kita pasang pondasinya, ada kolaborator/tandem/tim pelaksana, ada pelanggannya itu berjalan dengan tetap kita awasi.
Demikian seterusnya. Fokus satu dulu, sampai siap sempurna. Pindah, fokus yang lain sampai siap. Pindah yang lain, fokus. Dan tetap maintenance terus supaya tak sampai lepas.
Bicara Tentang Pasif Income
by
dian nafi
on
Januari 15, 2016
in
arsitek,
arsitektur,
bicara,
enterpreneur,
gaya,
hidup,
income,
life,
Lifestyle,
pasif,
reuni,
style
Tags
# arsitek
# arsitektur
style
Labels:
arsitek,
arsitektur,
bicara,
enterpreneur,
gaya,
hidup,
income,
life,
Lifestyle,
pasif,
reuni,
style
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar