Sebenarnya sudah sejak lama aku mendengar dan tahu tentang novel
Galaksi Kinanthi. Tetapi karena pernah
membaca karya Tasaro GK dalam Lelaki Penggenggam Hujan dan aku kurang suka, aku
tidak ada keinginan membaca dan memiliki Galaksi Kinanthi waktu itu. takdir
berkata lain, ketika di Jakarta bukfer entah bagaimana tiba – tiba aku melihat
buku ini dan tertarik membelinya.
Sampai di rumah, beberapa minggu kemudian baru buku ini
kupegang dan kurobek plastiknya. Getar hebat terjadi pada tubuh dan jiwaku
ketika aku baru memegangnya saja. Belum membaca isinya. Ada apa ini, pikirku? Mungkin
karena hormonku atau apa karena faktor energi dalam buku ini? Bisa jadi
perpaduan keduanya.
Lalu perlahan kunikmati dan kuhikmati buku itu. Tasaro benar
– benar menyihirku kali ini. Aku menangis, menangis dan menangis. Pantas saja
buku ini best seller. Look what it has done to me. Aku bergetar lagi ketika
sampai pada bagian – bagian tertentu yang menyerap energiku (atau energinya
bertemu energiku). Jelas setrum buku ini besar, aku merasakannya.
Berharap aku bisa menulis lagi seperti saat aku menulis
novel Mayasmara, saat menulis dengan hati dan full energi. Namun dengan
kepiawaian bercerita seperti Tasaro dalam Galaksi Kinanthi.
Semoga kesempatan itu ada. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar