berkostum
merah putih, dia berkeringat mendorong sepeda anak perempuannya yang sedang
belajar menguasai kendaraan kecil itu. cukup menyerap energi sebagai ganti
fitness atau pillates yang akhir - akhir ini menjadi pilihannya melampiaskan
passion dan sesuatu yang berkobar- kobar dari dalam tubuhnya.
pagi yang bening ini mengantarkannya memahami dan menemui
pemaknaan baru tentang kehidupan. di belahan bumi lain, seseorang sedang
bersiap untuk detik pernikahannya. di belahan bumi lain, seorang yang lain lagi
mungkin sedang menghabiskan sisa malam minggu bersama kekasih barunya (yang
entah asli atau palsu atau hanya sandiwara). di belahan bumi lain, seorang lain
mungkin sedang susah payah belajar untuk bisa lulus dan bersegera mengerjakan
yang lainnya seperti menggenapkan separuh dien misalnya. di belahan bumi lain,
seorang yang lain lagi mungkin masih tak habis pikir bagaimana dirinya
bisa sedemikian perhatian dan so into tadinya, kini bisa menjadi seseorang yang
hadir dengan berbagai kejutan baru yang tak terduga sebelumnya.
Suara –
suara dalam kepalanya berlomba dengan suara – suara di sekelilingnya. Jeritan anak
perempuannya yang excited belajar naik sepeda. Suara tawanya sendiri menikmati
pagi. Suara bising kendaraan di sekitar alun – alun. Alunan alquran yang
berdengung seperti tawon dari arah masjid agung. Dan suara live music dari
seberang jalan. Senandung putrinya yang mengikuti suara-suara yang terakhir membetot
telinganya membawa pendengaran juga matanya melirik ke arah live music itu
berasal. Empat lelaki muda duduk di atas kursi – kursi di atas trotoar tepi
jalan, di depan bangunan rutan seberang alun –alun. Dua orang memegang gitar,
seorang memegang bas, seorang lagi memainkan keyboardnya. Lagu –lagu yang ramah
di telinga dan jiwanya. Benaknya berlari menuju seseorang yang tidak di sana
tetapi bermukim di hatinya beberapa waktu terakhir ini. Seseorang yang kaya dan
berwarna hidupnya oleh banyaknya kawan dan komunitas di mana dia bergabung. Ingin
sekali sebenarnya dia melihat aksi performance seseorang ini yang kemarin
bersama kawan – kawan band-nya mengisi penutupan event besar di sebuah kawasan
pameran di pusat propinsi. Tetapi kesempatan itu belum ada, meski dia yakin
suatu saat mungkin akan datang waktunya.
Kepala dan
tubuhnya bergoyang menikmati live music itu sementara pikirannya terus
berkelana. Berkejaran dengan suara tawa anaknya dan suara – suara lain. Tidak mudah
menghapus jejak seseorang yang pernah memanggil suara dan nurani purbamu meski
hanya sesaat. Sesaat namun lekat seperti konsentrat yang pekat. Sebuah kisah
telah tertuliskan terinspirasi namanya. Terhambat di tengah jalan karena
terbukanya selaput menyajikan sampah – sampah yang tak terduga sebelumnya. Passion-nya
sempat luntur tadinya tetapi dia tidak mau mundur begitu saja. Sekali langkah
dia ambil, sampai finish akan dia kejar. Jadi tekadnya kini, dia akan mengolah
sampah – sampah itu bersama warna – warninya menjadi sesuatu yang brilian dan
berharga. Bismillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar