4 Syarat Menjadi Penulis Hebat:
- Jangan menjadi pengekor. Boleh meniru gaya, tapi harus tetap berproses menemukan kekhasanmu sendiri.
- Jangan biarkan editor mengubah tulisanmu, menulislah sebaik dan sesempurna mungkin.
- Jangan bergantung mood, itu hanya momok. Biasakan menulis dalam keadaan bagaimana pun.
- Jangan cepat putus asa. Jadikan setiap penolakan sebagai bahan evaluasi untuk menulis lebih baik. Perbanyak pengetahuan dan terus belajar.
Langkah Tepat jadi Penulis Hebat:
- Mulai sekarang juga.
“Penulis pemula sering dihantui oleh keinginan menghasilkan tulisan menarik yang sangat unik, lain daripada yang lain. Kecenderungan ini berakibat pada dua hal. Disatu sisi, cerita yang kita tulis terlalu ganjil dan terkesan sangat menggoda-ada sehingga tidak layak baca. Di sisi lain, kita membutuhkan energi yang ekstra besar untuk menyelesaikan satu cerpen yang paling sederhana sekalipun”.
2. Benchmarking. Jadikan tulisan, penulis, atau media sebagai model acuan. Benchmarking bukan meniru.
“Demi Allah, saya mengharapkan dengan seluruh kekuatan yang saya miliki agar setiap tulisan mampu menciptakan perubahan besar bagi hidup, pikiran, jiwa, dan agama kita. Hidup ini tak lama, sedangkan kematian amat dekat. Maka, saya berharap setiap kata yang dituliskan menjadi bekal untuk hidup sesudah mati”.
3. Membuat tulisan lebih memikat.
Buat paragraf pembuka yang menarik minat (ringkas: tidak lebih dari 17 kata per kalimat, pilih kata yang tepat, kohesif: antar kalimat menyambung, tidak klise, tidak juga terlalu puitis).
Buat judul yang menggugah rasa ingin tahu (singkat, mudah diucapkan,mudah ditangkap, dan kuat maknanya).
Hukum Buku Laris:
- Bertutur dengan sederhana, renyah, mengalir.
“Mereka senang memakai kalimat-kalimat sederhana, kosakata yang sederhana, dan kalau pun terpaksa menggunakan istilah yang kurang dikenal khalayak, mereka memberi penjelasan dengan cara yang sederhana dan enak. Sehingga, orang-orang yang tahu tidak merasa jemu dan yang tidak tahu merasa lapang”.
“Adalah tidak terpuji memaksa pembaca memeras otaknya untuk memahami tulisan kita”(Frank Lawrence)
2. Memiliki objective benefit (memiliki manfaat sesuai yang dijanjikan oleh penulis/penerbit), identity benefit (mampu membangun identitas bagi pembaca), emotional benefit (manfaat emosi), dan ekuitas yang terjaga (kualitas yang terjaga dari buku satu ke buku lain).
“Apa yang membuat ia mampu menghadirkan suasana negeri lain dengan sangat kuat? Rasa ingin tahu yang sangat besar. Imajinasi saja tidak cukup. Imajinasi perlu didukung oleh data dan pengetahuan yang matang”. 3. Buat plot yang rumit, pelik, kompleks. Ini akan merangsang pembaca berpikir dan menghayati. Plot yang terlalu sederhana cenderung membosankan dan mudah ditebak.
4. Buat akhir cerita yang tidak biasa. Penyelesaian masalah yang terlalu sederhana cenderung tidak disukai pembaca. 5. Perkuat materi dengan dukungan ilmu pengetahuan yang memadai, riset, survei, bukti, literatur ilmiah, dan logika yang kuat. Karya yang hanya berisi banyak sensasi atau kejutan takkan bertahan lama.
Dinukil dari buku “Dunia Kata: Mewujudkan Impian Menjadi Penulis Brilian”, Penulis : M Fauzil Adhim, (DAR!Mizan, 2004)
nah, sepakat nih sama semua point yang ada, ah kamu memang kerennn ..... :D
BalasHapusSubhanallah...jadi semakin bersemangatt menuliss
BalasHapuscantik hehe, saya banyak belajar dari sini rupanya. salam kenal yah mba.
BalasHapusLUar biasa memang pint diatas. Saya awalnya putus asa lho. tpi berhubung saya yakin tulisan saya masih sanggup utk berimajinasi lebih baik hehe..
syukron mb
Naussea : alhamdulillah, kullil hamdu lillah :-)
BalasHapusAn Maharani : Ayo, semangat :)
Annur : terima kasih kembali. semoga sukses dan terus semangat :)