yang jelas GR sering tidak disukai.
tapi apa yang salah dengan GR?
bagaimana kalau GR itu menjadi semacam pemacu semangat dan boleh jadi salah satu bentuk kesyukuran atas karunia yang diterima.
JADI
sebenarnya, aku mau cerita ke-ge er-anku.
singkat cerita, aku suka memberikan novel pertamaku Mayasmara kepada orang - orang penting dan terkenal yang aku temui . termasuk salah duanya adalah Mas Gol A Gong dan mas Sabrang Mowo Damar Panuluh.
mas Gol A Gong kemudian menempuh perjalanan umroh back traveling setelah itu. kupikir pemicunya karena ketika dia bertanya di manakah setting mayasmara ini, kujawab Makkah Madinah. dia bertanya lagi, sudah pernah ke sana? alhamdulillah, jawabku.
di situlah awal krenteknya untuk backpacker-an umroh (mungkiiiiin... khan aku ge-er)
mas Noe Letto alias mas Sabrang ini kemudian membuat film Rayya. Tokohnya, si Rayya ini kayak Mayana di mayasmara, seseorang yang terliputi oleh paradoks. Dan kebetulan lagi tokoh Arya, seperti Nero di mayasmara, dikhianati oleh istrinya yang selingkuh. tentu saja ini bagian kecil, tapi tetep saja aku ge-er. halah. lha wong ge-er ini. hehehe...
hmmm..
intinya, aku senang banget bertemu dan kenal mereka berdua. i am their big fans. senang bahwa novel pertamaku ada di tangan mereka, dibaca dan ah.... itu sudah lebih dari apapun. subhanallah walhamdulillah.
dan kalau aku ge-er, halaaaah siapalah aku. aku ini bukan siapa-siapa. hanya seseorang yang tidak punya apa - apa tapi pretends have something.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar