Aku pernah mengalami apa yang disebut sebagai pengkhianatan dalam karir dan bisnis. Tak perlu kuceritakan bagaimana pedihnya ya. Biar kuceritakan saja dalam novel - novelku. Jadi kalau mau ikutan tahu, hahah.. beli dan baca novel - novelku. *aih.... malah promo :D
Mari kita ceritakan saja bagaimana aku move on. Bersama chic kali ini aku ingin berbagi apa yang aku lakukan dan lewati. Untuk mereka para wanita karir yang pasti juga mengalami berbagai kerikil tajam perjuangan meraih pencapaian - pencapaian.
Setelah berhasil ditikam dengan semena - mena tetapi dengan cara yang cukup revolusioner maupun tidak terang - terangan, aku juga sempat merasa down. Aihh.. namanya juga manusia. Boleh dibilang saat itu aku ada di titik terbawah kehidupanku. dalam cinta, karir, dalam kehidupan. aku loyo, lemas. hidup tidak, mati pun enggan. demikian gambaran lebay-nya. tapi bagaimana lagi, hidup harus tetap berjalan.
jadi aku tertatih - tatih lagi untuk menemukan diriku kembali. menggosok kembali kecemerlanganku.
aduh, betapa sulitnya tadinya. namun Tuhan maha penolong. justru lewat keluhan - keluhan dan curhat - curhat yang kugubah dalam cerpen, kisah inspiratif dan novel itulah, alhamdulillah diriku menempuhi rel baru dalam karir dan kehidupan.
taraaaa... aku jadi penulis. bim salabim.
banyak yang terkejut, bagaimana seorang arsitek seperti aku, yang dikenal juga sebagai anak eksakta yang gaulnya saja ama intelek-intelek itu akhirnya bisa nyemplung ke sastra. oh oh.. itu disebut sebagai pujian atau penghinaan, kawan - kawan? aku dengan berbesar hati tetapi juga hati - hati menganggap itu pujian.
most of all, aku mencintai karir dan kehidupan baru ini. And more than the expectation. lewat tulisan dan buku - buku ini mungkin akhirnya aku bisa mewujudkan impianku menjadi dosen. aku selalu punya passion seperti ayahku yang menjadi seorang pendidik. beliau bukan dosen juga, seorang pegawai negeri sipil yang dulu pernah mengajar bahasa inggris di sebuah SMP swasta. tetapi jiwanya adalah pendidik. beliau mengajar mengaji sampai dengan manasik haji bapak walikota dan gubernur juga banyak pejabat lainnya.
dan berbagai komunitas pengajian para pengusaha juga al. pemilik Pands collection, Fatimah Azzahra collection dan masih banyak lagi. Eh, jangan salah ya, kelompok - kelompok pengajian yang pinggiran juga beliau mau mengajar. That's it.
pada akhirnya bukan royalti, bukan uang hasil jual naskah (meskipun itu tetap menjadi hak yang wajib diperjuangkan ya.. *halagh ujung-ujungnya) tapi.... that's it. passion menjadi dosen alias pendidik adalah hadiah terbesar dari perjalanan ini. meski dulu aku juga menjadi pengajar PAUD selain jadi pengelolanya, tetapi sekarang kesempatan lebih terbuka, lebih luas lagi. tidak hanya pada anak usia dini., tetapi juga remaja (karena aku menulis buku motivasi untuk remaja) , orang tua (karena aku menulis parenting), pengusaha/ enterpreneur (karena aku menulis buku bisnis dan bisnis online) dan kalangan yang lebih luas lagi (karena aku menulis cerpen, kisah inspiratif dan novel) Tidak hanya lewat buku, akhirnya aku bisa berbagi. tetapi juga lewat media koran, radio dan televisi. meski masih awal langkahku, tapi mudah - mudahan dari sini akan terus berkembang dan melaju.
meski masih sedikit yang kumiliki sehingga masih sedikit yang bisa kubagi, tetapi semua ini kusyukuri. alhamdulillah. semoga dengan kesyukuranku ini, Dia semakin menambah nikmat, karunia dan peluang yang lebih luas dan lebih besar lagi. Amiin.
terima kasih banyak untuk guru - guru, para sahabat dan orang - orang baik yang telah membantuku move on. bergerak dan terus bergerak.
Moving To More Than Expectation (seri #moveon)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar