deoholic coffee, one day
more friends, more shares, more fun
Aku datang kepagian. Memang sih tadi sengaja buru - buru pergi dari rumah. Mumpung anak - anak belum ribut. Mereka sudah kumandikan dan sarapan, jadi lega untuk meninggalkannya seharian ini. Kupikir akan butuh waktu lama untuk mencari lokasi even hari ini. Ternyata deoholic coffe gampang dicari. Aku datang dari arah perempatan milo bangkong, terus belok kiri ke arah kampus undip pleburan. Belok kanan ke arah kampusku dulu, arsitektur. Nah! Dari pertigaan pleburan barat itu, indomart yang jadi ancer-ancer arah deoholic tampak jelas. Dan benar, deoholic persis ada di depan minimarket ini.
Berhubung kafenya belum buka, aku memanfaatkan waktu untuk mencucikan kendaraan. Di tempat cuci ini, dekat rumah sakit rumani yang ternyata sedang mengadakan acara milad, aku mendengar suara anak perempuan yang menyanyikan lagu Noah dengan tersendat – sendat. Rupanya ada gathering para anak berkebutuhan khusus di rumah seberang tempat cuci ini. Aku jadi teringat beberapa anak didikku di PAUD di tahun 2008, saat tahun – tahun pertama PAUD berdiri. Entah kenapa ndilalah ada 2 ABK yang turut bersekolah di sana. Juga teringat keponakanku yang mengalami hal serupa. Ingat buku yang kutulis tentang ABK. Dan calon novelku yang sedang kugodog bareng seorang ibu yang berputra ABK.
Oke deh, kita tinggalkan itu dulu. Karena segera setelah selesai kendaraan dicuci, aku bergegas kembali ke deoholic. Beberapa teman sudah datang juga. Dan beberapa waktu kemudian kami baru bisa masuk dan mulai menata tempat. Guess what? Mas Gol A gong dan putranya Odi, datang naik becak dari hotel Simpang Lima Residence ketika persiapan belum selesai. Oh my!
Deoholic coffee sebenarnya kecil saja tempatnya. Bertempat di salah satu los ruko berlantai dua. Lokasinya di pojok kanan. Membuatnya agak tersembunyi sebenarnya, alias tidak bisa langsung tertangkap mata kecuali bagi yang sengaja mencari kafe.
Kami masuk lewat pintu kaca yang memenuhi fasade depannya selebar empat meter-an. Tersembunyi di balik rolling door yang baru dibuka setelah kami gedor sama – sama. Walah. Keadaan kafe masih agak berantakan, sisa – sisa abu rokok masih berserakan di atas mejanya. Terutama yang ada dekat panggung kecil untuk performance club band.
Karena acara diselenggarakan di lantai dua, kami naik melalui pintu belakang. Bergegas kami menata ruangan agar lebih nyaman untuk acara workshop hari Minggu 25 November 2012 ini. Alhamdulillah acara tetap berlangsung on time. Ada sekitar empat puluh empat orang yang hadir, kebanyakan ibu – ibu.
Dinding dinding di ruangan di lantai dua dihiasi dengan beberapa lukisan abstrak. Dengan warna warna merah, oranye dan senada itu sehingga mencipta aura hangat ruangan dan suasana . Dan kebetulan senada dengan pashminaku dan scraf mas Gol A Gong yang sama – sama merah.
Ada meja bar di sudut barat ruangan dengan tiga lampu berbentuk serupa contong terbalik, menjadi aksen yang menarik di ruangan ini. Di seberangnya ada sepetak area yang lantainya ditinggikan. Untuk fungsi kafe mungkin biasanya dipakai sebagai area lesehan. Dalam even ini, area itu dimanfaatkan untuk tempat sholat.
bersambung.....
Di depan area inilah, layar slide proyektor ditempatkan. Sehingga seluruh mata dari berbagai penjuru ruangan bisa melihat presentasi dengan jelas. Presentasi materi writravelling berlangsung seru dari jam 9.45 sampai jam 12.00 WIB.
Thanks for your comments . Love your lovely blog :)
BalasHapusxoxo
http://singingthumbelina.blogspot.com
you're most welcome
Hapus