Menjadi tajam di suatu tempat, dan menjadi tumpul di tempat lain

Saat pagi ini saya menemukan,membaca dan membagi kembali beberapa review saya atas buku-buku yang pernah saya baca, saya menyadari sesuatu.

Bahwa entah ini karena kita yang belum menemukan caranya, atau entah memang begitu sunnatullah-nya. seringkali sadar atau tidak sadar, kita menjadi tajam di suatu tempat, dan menjadi tumpul di tempat lain.

Saya jadi ingat saat mengobrol dengan seorang teman yang sama seperti saya. berlatar belakang arsitektur tapi kemudian jatuh cinta untuk terus menulis dan bahkan merintis penerbitan. Tidak seperti saya yang kadang-kadang masih menerima orderan desain arsitektur, dia terang-terangan sudah stop dari dunia itu.

Menyitir yang disampaikan seorang teman lainnya tentang pentingnya fokus, karena sesuai sunatullah alias rumus fisika, P (tekanan)= W(usaha) : A (luas penampang)

Mungkin begitulah kemanusiaan kita. Saat kita fokus di tempat lain, otomatis bidang yang tidak begitu kita fokusi menjadi tidak setajam jika kita konsen ke sana. 

Atau bagaimana?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi