Tadi pagi ada sebuah pikiran mendelesak ke dalam benak saat saya berjalan ke arah PMI (beberapa hari terakhir sejak bencana banjir yang juga melanda pinggiran-perbatasan Demak dengan 4 kota lain-Kudus-Pati-Purwodadi-Jepara, Dapur PMI memasak dan menyiapkan ribuan nasi bungkus untuk para pengungsi)
Kebetulan saya melewati beberapa rumah yang telah mengalami perubahan wajah yang signifikan. Dulunya rumah-rumah itu sudah mewah dibanding dengan sekitarnya. eh kinipun direnovasi agar memiliki style terbaru. sehingga lebih wah lagi.
Dua-tiga rumah mewah ini milik seorang teman ayah semasa kuliah. Ayah pernah suatu kali bercerita bahwa dulu semasa kuliah, justru si A-sebut saja begitu namanya ya- meminta contekan dari ayah. Dari segala tugas, ujian sampai dengan tugas akhir, ayah yang banyak bantu. Bukan cuma dalam pelajaran saja, tapi kadang-kadang dalam masalah keuangan juga. Tapi-masih kata ayah nih meski kenyataannya memang begitu-si A ini di kemudian hari 'lebih sukses' daripada ayah. Apalagi jika ukurannya adalah status dan materi.
Cerita itu sudah lama berlalu. Ayah saja sudah meninggal tahun 2001. Tapi saat tadi lewat, entah kenapa pikiran itu masuk mendelesak (opo jal iki? :D)
APAKAH MEDIOKER ITU TERLAHIR SEBAGAI MEDIOKER? (dan sebaliknya?)
Lalu saya ingat tentang sebuah fenomena lain. Saat suatu kali saya penasaran dengan kekaguman salah seorang teman pada teman lainnya (mereka sesama pengusaha). Yang katanya temannya teman saya itu (akhirnya jadi teman saya juga) sangat hebat dan keren. Top pokoknya. Dibandingkan dengan teman-teman lainnya yang boleh dibilang cuma medioker, atau mediokre atau cecerembe atau apalah istilahnya.
Lalu suatu kali setelah saya mengenal dan dekat dengan temannya teman yang dianggap hebat (yang akhirnya jadi teman saya juga itu), saya melihat sesuatu. Bahwa diapun (yang hebat ini) masih merasa medioker dibanding dengan orang/perusahaan lain lagi di luar sana yang lebih hebat dari si hebat ini.
JADI
Yang hebat bagi sebagian orang, merasa medioker juga dalam lingkaran yang lebih besar.
So.... jan-jane iki meh ngomong opo tho? malah bingung dhewe.. hahah...dasar mediokre! :D
baca daria wal sampe akhir, ngga mudheng apa itu medioker :-(
BalasHapushahaha... kalau belum mudeng apa itu mediokre, jadikan PR yach :D
BalasHapus