Dear Cahaya
Terima kasih menelponku hari ini.
Serasa mata air sejuk mengaliri jiwaku saat mendengar suaramu.
Kamu sadar nggak sih kalau nada suaramu terdengar resmi, sopan banget. Tapi itu saja sudah membuat lututku bergetar, sesaat setelah perbincangan pendek kita usai.
Dan kamu tahu?
Rindu justru datang setelah kunjungan suaramu.
Bye dulu ya,
Biar kurasai bagaimana syahdu ini memindai seluruh sudut ruang hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar