1/
Ini kisah
cinta. Hmmm…kalau ada kisah cinta, berapa persen di antaranya ya yang terinspirasi kisah nyata?
Ayo ngakuuu…
Aku ngaku aja deh, kisah cinta yang sedang kutulis inipun terinspirasi kisah nyata. Tapi syukurnya kali ini bukan kisah cintaku. Hahay…:))
Aku ngaku aja deh, kisah cinta yang sedang kutulis inipun terinspirasi kisah nyata. Tapi syukurnya kali ini bukan kisah cintaku. Hahay…:))
Jadi ini kisah cinta temanku. iiih gemes deh melihat mereka cuma
lirik-lirikan aja. So kutulis aja di sini, biar kuskenariokan sesukaku.
hehehe
Trus hari pertama ngapain aja?
Karena kemarin cuma sempat nulis sinopsisnya, jadi hari ini full untuk membuat outline-nya. Berusaha sedemikian rupa hingga detail supaya pas pengembangannya tinggal jebrat jebret…*yaelaaah memangnya sepak bola?:D*
Karena kemarin cuma sempat nulis sinopsisnya, jadi hari ini full untuk membuat outline-nya. Berusaha sedemikian rupa hingga detail supaya pas pengembangannya tinggal jebrat jebret…*yaelaaah memangnya sepak bola?:D*
2/
alhamdulillah sekarang sudah mulai nulis langsung di templatnya setelah menjabarkan outline.
yang lucu nih, dua orang yang kupakai sebagai karakter utama dalam
ceritaku beberapa kali malah mention-an sama aku di twitter. Rasanya
kegoda banget buat bilaingin mereka kalau kisahnya sedang
kutuliskan.tapi pas sudah mau klik tweet, aku batalin. haha. biar jadi
surprise aja kalau sudah jadi.
semoga happy ending ya. aamiin
3/
tadi pagi salah seorang guru menulisku meninjau perkembangan dan rel-ku.
dia bilang di depan ada putaran, silakan kembali. menurutnya aku
terlalu kecepatan, jangan jadi anak industri, gitu pesannya.
aku hampir saja berputar haluan,
tapi lalu aku ingat aa gym dulu pernah mengajarkan agar kita melakukan percepatan.
gimana nih? lalu aku buka-buka lagi catatan-catatanku dan kutemukan
pesan pak Ahmad Tohari untukku, teruslah menulis novel eksistensialisme.
Dan kubaca lagi nasihat-nasihatnya bagaimana cara menulis yang baik.
Libatkan emosi saat menulis. Dengan cara membawa otak kita dalam kesadaran yang dalam. Rasakan bahwa semua kehadiran di alam ini terencana. Daun yang jatuh itu juga terencana. Ketika dalam kesadaran seperti itu, emosi kita terlibat sehingga aura-aura itu terasa dalam tulisan kita. Dengan begitu kita bertasbih, mensucikan penciptanya. Yang jika dilakukan dengan ikhlas, akan menggetarkan pembacanya. Ada sesuatu yang mengikat pembaca karena kesadaran yang dalam.
Untuk mencapai itu, kita harus punya kepekaan social, kepekaan alam dan kepekaan kosmis. Anak muda dan orang jaman sekarang terlalu banyak tersedot perhatiannya kepada informasi yang telah dikapitalisasi. Termasuk yang terjadi baru-baru ini. Tiga puluh orang termasuk Bupati berduyun datang ke stasiun TV di Jakarta untuk mendukung salah seorang warganya yang menjadi finalis Idol. Padahal semua semestinya tahu bahwa ini adalah rekayasa pengusaha pulsa, kepentingan kapitalisme. Banyak orang sekarang ini terpukau pada artifisial dan tidak memperhatikan yang hakiki.
Penulis punya SIM untuk menulis tentang apapun, selama bisa mempertanggungjawabkan tulisannya dan tidak menyebabkan dekadensi. Saya juga menulis tentang gowok dan bukak klambu, karena tidak mungkin menulis tentang ronggeng tanpa menuliskan kedua prosesi ini. Tetapi semata saya menulisnya secara jujur, dan bukan untuk dekadensi. Karena penulis bertanggung jawab untuk mempertinggi keadaban. Sastro kang gumelar wajib dibaca secara paripurna.
Libatkan emosi saat menulis. Dengan cara membawa otak kita dalam kesadaran yang dalam. Rasakan bahwa semua kehadiran di alam ini terencana. Daun yang jatuh itu juga terencana. Ketika dalam kesadaran seperti itu, emosi kita terlibat sehingga aura-aura itu terasa dalam tulisan kita. Dengan begitu kita bertasbih, mensucikan penciptanya. Yang jika dilakukan dengan ikhlas, akan menggetarkan pembacanya. Ada sesuatu yang mengikat pembaca karena kesadaran yang dalam.
Untuk mencapai itu, kita harus punya kepekaan social, kepekaan alam dan kepekaan kosmis. Anak muda dan orang jaman sekarang terlalu banyak tersedot perhatiannya kepada informasi yang telah dikapitalisasi. Termasuk yang terjadi baru-baru ini. Tiga puluh orang termasuk Bupati berduyun datang ke stasiun TV di Jakarta untuk mendukung salah seorang warganya yang menjadi finalis Idol. Padahal semua semestinya tahu bahwa ini adalah rekayasa pengusaha pulsa, kepentingan kapitalisme. Banyak orang sekarang ini terpukau pada artifisial dan tidak memperhatikan yang hakiki.
Penulis punya SIM untuk menulis tentang apapun, selama bisa mempertanggungjawabkan tulisannya dan tidak menyebabkan dekadensi. Saya juga menulis tentang gowok dan bukak klambu, karena tidak mungkin menulis tentang ronggeng tanpa menuliskan kedua prosesi ini. Tetapi semata saya menulisnya secara jujur, dan bukan untuk dekadensi. Karena penulis bertanggung jawab untuk mempertinggi keadaban. Sastro kang gumelar wajib dibaca secara paripurna.
4/
Sudah tinggal 8 hari lagi nih. Dan makin megap-megap mengejar
ketinggalan. Ayo yuk, dayung dayung dayung..supaya sampai ke tujuan
5/
Aku liat kecepatan nulis mba Dian itu di atas rata2 :D Cepet banget gitu kelarin novel2nya. Bagi tipsnya dong, mba.
BalasHapusTerima kasih, Ila. Tapi sebenarnya ada beberapa juga yang lama prosesnya, Ila. Jadi kebanyakan embrionya sudah ada setahun sampai tiga tahun yang lalu. bentuknya catatan-catatan yang tersebar di notes, atau di tersimpan dalam kepala, atau dalam bentuk cerpan alias cerita panjang. Dari embrio itulah kemudian dikembangkan dalam bentuk novel. Biasanya memakan waktu sekitar 1-2bulan utk first draft-nya. Sedangkan untuk revisi dan re-write-nya ada yang memakan waktu sampai setahun lho. hehe. tipsnya menulis yg dekat dengan kita, menulis yang paling menggelisahkan kita.
Hapussemoga bermanfaat :)