Siapa sangka
kalau anak-anak yatim di Darul Aitam itu ternyata adalah para pemilik saham
beberapa usaha di kota wali ini? Padahal umumnya yang disangka masyarakat
tentang anak-anak yatim adalah mereka ini termasuk golongan yang lemah dan
biasanya hanya menjadi obyek pemberian.
Adalah bulekku,
adik dari ayahku, yang merintis pendirian Darul Aitam ini dan mengembangkannya
hingga sekarang. Semacam pertanda atau
hanya kebetulan saja, beliau memang gigih mengayomi anak-anak yatim sejak lama.
Beberapa tahun kemudian, ternyata anak-anak beliau sendiri akhirnya juga
menjadi yatim karena suaminya meninggal dalam sebuah kecelakaan di jalan raya.
Anak-anak yatim
yang tinggal di Darul Aitam ini memang mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Tapi alih-alih menggunakannya hanya untuk kebutuhan dan konsumsi sehari-hari
seperti makan, minum, pakaian dan SPP sekolah serta kebutuhan lainnya, bulek
mengajak serta anak-anak yatim ini
menyisihkan sebagian uang mereka. Beliau mengenalkan anak-anak tak berayah dan
sebagian juga bahkan tak beribu ini untuk menanamkan uang mereka dalam berbagai
bidang pekerjaan.
Tentu saja
tidak sekaligus langsung, tetapi satu demi satu lahan investasi ini mereka
jabani dan lakoni bersama-sama. Dari persewaan tenda dan tetek bengeknya,
sebuah klinik kesehatan, lembaga pendidikan PAUD dan TPQ, penjualan air minum
mineral, serta persewaan angkutan/bak terbuka.
Anak-anak yatim
itu sendiri tidak pernah mengira bahwa mereka akan menjadi pemilik saham dan
sekaligus pemilik usaha-usaha tersebut bersama-sama. Mereka selalu diibatkan
dalam perencanaan dan pelaksanaannya, tetapi mereka tetaplah anak-anak yang
lugu dan rendah hati. Tak ada sikap sombong dan bangga diri. Bahkan dengan
lincah dan ceria serta riang gembira, mereka juga ikut mengangkut-angkut dan
menata sendiri perlengkapan tenda, kursi-kursi
di tempat pesta yang menyewanya. Terutama jika sedang libur sekolah.
Dengan adanya usaha-usaha mereka sendiri ini,
mereka tidak lagi mengandalkan pemberian dari para dermawan karena mereka bisa
membiayai hidup mereka sendiri. Bahkan sebagian penghasilan mereka kirim ke
desa, untuk keluarga mereka di rumah yang masih kekurangan dan perlu bantuan. Keberhasilan mereka ini bahkan memberikan inspirasi
bagi masyarakat lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar