Jawab : Menulis sejak ayah menghadiahi saya
buku diary saat ultah ke-8. Kemudian saya ditunjuk oleh guru untuk mewakili sekolah
lomba menulis resensi. Setelah itu mulai menulis cerita-cerita, untuk konsumsi
sendiri, dari SD, SMP. Tulisan saya mulai mejeng di mading dan majalah
sekolah/kampus di SMA dan
Jurusan/Fakultas/Universitas. Tapi benar-benar menulis untuk public baru
mulai tahun 2009. Ceritanya 2008 suami saya meninggal kecelakaan, dan mengharuskan
saya iddah tidak keluar rumah 4 bulan 10 hari. Di situlah saya memanfaatkannya
untuk menulis (yang ternyata juga bermanfaat sebagai terapi) mengirimkannya
untuk lomba di penerbit dan menang. Beberapa kali menang, dan akhirnya
kecanduan :D
Latar
pendidikan Anda adalah Teknik Arsitektur, apakah profesi arsitek tetap
digeluti?
Jawab : Masih. Kalau ada yang memesan desain
arsitektur, masih saya layani.
Menurut
Anda, apakah ada persamaan antara profesi Arsitek dan penulis?
Jawab : Sama-sama memakai perencanaan, perancangan,
kreasi dan imajinasi.
Gimana
cara mencari ide tulisan karena banyak banget buku Anda dan terbit kadang dalam
waktu bersamaan atau jedanya hanya sebentar?
Jawab : Saya cepat-cepat menuliskan ide yang
berkelebat dalam buku bank ide, bank outline dan bank adegan. Mencatat
curhatan-curhatan. Banyak ide cerita juga saya dapat setelah membaca buku-buku
non fiksi.
Siapa
penulis yg menginspirasi Anda selama ini?
Jawab : Dewi lestari, Ayu Utami, Ahmad Fuadi,
Andrea Hirata, Laksmi Pamuntjak, Tasaro dll.
Berapa
waktu yang rata-rata dibutuhkan untuk menulis buku fiksi dan non fiksi?
Jawab : Rata-rata sebulan. Pernah juga
menulis novel butuh waktu selama 8 bulan bahkan 2 tahun dari sejak embrio
idenya.
Apa kesulitan dan kemudahan menulis masing-masing
tulisan, fiksi dan non fiksi?
non fiksi, kesulitannya kalau materinya belum
dikuasai, harus byk riset dll
fiksi, kesulitannya kalau musti banyak-banyak
menguras emosi, hiks capek juga, kadang-kadang takut hanyut pas nulis jadi jaga
jarak, padahal kan supaya soulful kita memang harus 'kerasukan'. Trus ya itu, musti masih hrs belajar & berlatih
trus dalam crafting story supaya believable dan bisa menyihir pembaca:D
Kemudahannya : jadi tersemangati kalau harus
menyelesaikan tulisan-tulisan baru, yg itu artinya ada cover-cover baru
Kesulitan fiksi : bagaimana meramu cerita yang bisa
menyihir, masih terus mempelajari caranya dan terus berlatih.
Kemudahan fiksi : bahannya banyak :D
Kesulitan non fiksi: bagaimana
meramu berbagai bahan yang diperoleh dari riset menjadi satu sajian khusus yang
khas dan unik.
Kemudahan non fiksi : idenya banyak
:D
Lebih
suka yang mana? Menulis fiksi atau non fiksi?
Jawab : Fiksi.
Anda
mempunyai penerbitan sendiri, bagaimana ceritanya penerbitan itu bisa berdiri?
Jawab : Akhir tahun 2009, Alhamdulillah saya
menyelesaikan novel debut saya berjudul Mayasmara. Ingin mengirimnya untuk
uwrf, tapi kalau harus mengirim ke penerbit mayor, pasti akan butuh waktu
berbulan-bulan untuk mendapat jawaban, padahal waktunya mepet. Sehingga
akhirnya timbul keberanian menerbitkan sendiri. Diikuti penerbitan buku
antologi puisi Tiga Biru Segi yang kami dedikasikan bagi korban bencana Wasior,
Mentawai dan Tsunami. Resminya hasfa publishing lahir 25 oktober 2009.
Bagaimana
triks menerbitkan buku di penerbit yang berbeda (selain penerbitan yang dipunya
sendiri), mengirim naskah saja, atau ada trik tertentu misalnya : tulisan
dibuat jelas pangsa pasar, sinopsis, dll atau kenal personal dengan editor atau
pemillik penerbitan ?
Jawab : Caranya dengan mengikuti lomba di
berbagai penerbit. kan otomatis
dilirik editornya klo menang, trus diorder tulisan lain.
Bagaimana
manajemen waktunya sehingga Anda bisa disiplin menulis dengan kesibukan sebagai
seorang ibu dan juga owner penerbitan?
Jawab : Ada board jadual deadline PR-PR nulis, jadi targetin
diri sendiri.
Saya manfaatkan waktu sebaik-baiknya. ketika
anak-anak sekolah atau tidur, ya saya menulis.
Dari
sekian buku Anda yang sudah terbit, buku apa yg paling berkesan. Mengapa?
Jawab : Mayasmara.
Karena itu debut dan penuh perjuangan.
Tadi
pertanyaannya buku yang paling berkesan buat Anda, kalau buku yang Anda banget
buku karya Anda yang mana? Mengapa?
Jawab : Mayasmara. Karena orang-orang bilang
itu bagus. Dan beberapa orang memanggil saya dengan nama Mayana :D
Sekarang
pertanyaannya dari segi proses, dari kesemua novel yang telah terbit hingga
saat ini, yang mana yang prosesnya paling berkesan? mengapa?
Jawab : Mayasmara. Karena itu novel debut,
saya belum punya pengalaman dan bekal sama sekali.
Buku
apa (selain karya Anda) yang berkesan buat Anda?
Jawab : Amba.
Apakah
Anda konsisten menulis setiap hari? Berapa halaman yang Anda tulis setiap hari?
Jawab : Rata-rata sehari 2-10 halaman, tidak
tentu.
Apakah
ada target minimal halaman yang harus Anda tulis setiap harinya? Berapa halaman
paling banyak yang pernah Anda tulis dalam sehari?
Jawab : Target hariannya justru membaca,
menulis boleh apa saja, coret-coret outline atau mindmap saja juga tidak
masalah.
Paling banyak sehari pernah menulis
40 halaman spasi 1,5.
Apakah
Anda punya waktu produktif menulis? Jika punya jam berapa?
Jawab : Antara jam 01.30-03.30 WIB
Dengan
produktivitas tinggi seperti Anda, apakah profesi penulis di
Indonesia bisa menjadi profesi utama (bukan profesi tambahan/sampingan)?
Jawab : Hmm..tergantung kebutuhan dan gaya
hidup ya :D
Saat menulis novel, apakah merampungkan satu
novel dulu, atau bisa menulis 2-3 novel dalam satu waktu? kalau jawabannya yang
kedua, bagaimana manajemen waktu dan emosinya?
Jawab : Seringnya satu-satu dulu. Tapi
pernah juga, dua berbarengan, tapi yang satunya biasanya tinggal revisi, jadi
tidak benar-benar dari awal.
Apa
Anda biasanya menulis dengan membikin outline atau tidak?
jawab : Pakai outline.
Outline-nya per bab atau bagaimana?
Jawab : Iya, per bab.
Mana
yang lebih Anda suka, menulis dengan happy ending atau sad ending?
Jawab : Menggantung :D
Membaca
dan menulis adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dalam sebulan Anda membaca
berapa buku?
Jawab : Sebulan membaca 5-12 buku.
Apa
yang memotivasi Anda dalam menulis,, apakah itu juga merupakan hobby yang
berarti menulis saja, soal royalty & dikenal publik urusan nomor dua? Atau merupakan
karir yang dipilih secara profesional dalam arti nulis & royalti nomor 1.
Jawab : Dulunya hobby, sekarang menjadi
karir. Insya Allah.
Bisa
diceritakan sekilas tentang novel Anda terbaru Just in Love?
jawab : Kisah Kemala, mahasiswi arsitektur
tinggi hati yang jatuh cinta pada Yudhistira si anak dusun yang kerja di butik,
tempat Kemala merenovasi desain interior dalam rangka kerja magangnya. Kisah
cinta dan proyeknya ini sama-sama disabotase!
Dalam
novel Anda yang terbaru Just in Love, Latarnya arsitektur dan Anda hati-hati
sekali dengan hubungan lawan jenis, apakah setiap novel Anda mempertahankan
"nilai2" tersebut?
jawab : Saya membayangkan novel itu akan
dibaca anak-anak kita juga nantinya. Jadi sebisa mungkin pengaruh baiklah yang
inginnya bisa terserap dari sana.
Novel
Just in Love latar tempatnya adalah Klaten dan deskripsi kota Klaten di novel
itu detail sekali, apakah Anda riset langsung ke Klaten atau pernah tinggal di
sana?
Jawab : Iya, saya pernah tinggal di sana
beberapa bulan.
Terakhir
apa pesan Anda buat pembaca blog BaW?
Jawab : Terima kasih teman-teman yang telah, sedang dan akan membaca
buku-buku saya. Semoga teman-teman diberi keberkahan. Mohon saran, kritik, juga
doanya agar tulisan saya semakin baik, berkah dan bermanfaat. Aamiiin….
Terima kasih untuk waktu bincang-bincangnya, Mbak Dian Nafi.
sumber : blog be a writer
sumber : blog be a writer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar