Kelamaan meraba-raba, kapan klimaksnya
kita diberi banyak potensi dan jalan. mempunyai banyak minat dan bertemu banyak peluang.
meski justru dengan banyak kelebihan ini, mungkin sekali seseorang bisa menjadi gagal dibandingkan dengan orang lain yang memiliki kelemahan namun fokus pada satu kelebihan yang bisa ia segera kerjakan.
Demikianlah.
Meraba 1
Jadi arsitek apa penulis? Kenapa musti pilihan? Keduanya bisa dikerjakan bersama-sama kok. Banyak arsitek yang juga penulis. Hmm..ternyata mungkin karena dua karir ini sama-sama berhubungan dengan TB. (Bukan Tebe yang di sinetron MNC TV ya). Kalo arsitek terkait dengan Toko Bangunan, kalo penulis erat hubungannya dengan Toko Buku. Hihihi…maksa deh.
Meraba 2.
Pun ketika menulis. Pilihannya jadi banyak. Apakah menulis yang serius dan berat, yang ringan dan menghibur, dan seterusnya dan sebagainya. Apalagi setelah jalan-jalan dan membaca berbagai macam tulisan yang semuanya menarik untuk diikuti.
Meskipun pada akhirnya kita akan menemukan style kita sendiri, namun jalan-jalan dan terlalu lama meraba- raba ini bisa menghambat percepatan kita menggapai sesuatu.
Meraba 3
Punya banyak sekali ide dan pilihan tema, membuat kita menoreh banyak catatan saja yang kemudian terbengkelai. Akhirnya belum ada satupun yang digali lebih dalam dan dikembangkan. Lalu tahu-tahu…teeeet…..harinya sudah dekat, dan kita belum lagi punya satu karya pun untuk disajikan dengan matang.
Nhah lhoooo…
Kelamaan meraba-raba, kapan klimaksnya.
meski justru dengan banyak kelebihan ini, mungkin sekali seseorang bisa menjadi gagal dibandingkan dengan orang lain yang memiliki kelemahan namun fokus pada satu kelebihan yang bisa ia segera kerjakan.
Demikianlah.
Meraba 1
Jadi arsitek apa penulis? Kenapa musti pilihan? Keduanya bisa dikerjakan bersama-sama kok. Banyak arsitek yang juga penulis. Hmm..ternyata mungkin karena dua karir ini sama-sama berhubungan dengan TB. (Bukan Tebe yang di sinetron MNC TV ya). Kalo arsitek terkait dengan Toko Bangunan, kalo penulis erat hubungannya dengan Toko Buku. Hihihi…maksa deh.
Meraba 2.
Pun ketika menulis. Pilihannya jadi banyak. Apakah menulis yang serius dan berat, yang ringan dan menghibur, dan seterusnya dan sebagainya. Apalagi setelah jalan-jalan dan membaca berbagai macam tulisan yang semuanya menarik untuk diikuti.
Meskipun pada akhirnya kita akan menemukan style kita sendiri, namun jalan-jalan dan terlalu lama meraba- raba ini bisa menghambat percepatan kita menggapai sesuatu.
Meraba 3
Punya banyak sekali ide dan pilihan tema, membuat kita menoreh banyak catatan saja yang kemudian terbengkelai. Akhirnya belum ada satupun yang digali lebih dalam dan dikembangkan. Lalu tahu-tahu…teeeet…..harinya sudah dekat, dan kita belum lagi punya satu karya pun untuk disajikan dengan matang.
Nhah lhoooo…
Kelamaan meraba-raba, kapan klimaksnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar