Apakah Menikah Lagi Artinya Tidak Terhormat?
..........itu adalah salah satu kutipan dari novel terbaruku.
Berikut Blurp dan Kutipan Novel Gus
..........itu adalah salah satu kutipan dari novel terbaruku.
Berikut Blurp dan Kutipan Novel Gus
Mafazi, Gus di sebuah pesantren
yang digadang-gadang sebagai calon pemimpin pesantren, sama sekali tidak
berambisi untuk memegang tampuk kepemimpinan. Ia sebisa mungkin berupaya untuk
tak sering-sering berada di pesantren dan menggunakan waktu kuliahnya sebagai
alasan untuk melarikan diri.
Sama sekali tak pernah ia
bayangkan, tiba-tiba Uminya sakit dan meninggal. Lalu Mafazi dihadapkan pada
pilihan yang tak ia sukai; mau tidak mau ia harus bertanggung jawab atas
posisinya sebagai anak laki-laki satu-satunya.
Satu persatu, masalah datang menghampirinya;
Abahnya menikah lagi serta datangnya seorang putra dari istri Abahnya yang bisa
mengancam kedudukannya sebagai ‘pangeran’ di pesantren itu. Mafazi pun cemburu,
apalagi ternyata Harun, putra tiri Abahnya itu tak hanya cakap tetapi juga
memiliki pengetahuan agama yang mumpuni dan berpotensi menjadi pesaingnya
sebagai putra mahkota dan pesaing dalam memperebutkan hati seorang gadis.
**
Berikut beberapa kutipan dalam novel #Gus :
Lagi pula hadiah apa
yang pantas untuk seseorang yang sepertinya sudah punya segalanya.
Apakah seharga itu kedudukan Kyai dan Nyai? Ditukar dengan
materi dan kemewahan?
Berbagai kalimat
penghiburan pun terlahir meski dirinya sendiri juga merasakan hancur hatinya
saat melihat puing-puing sisa kebakaran
Betapa Tuhan suka bercanda. Kehidupan ini, kematian ini. Secepat
kilat ditebasnya pemikiran untuk menggugat atau mencibiri Tuhan atas candaNya
yang membuatnya masygul sekejap.
Pesantren
yang Laili ampu tak ayal adalah buah setelah perjuangan selama bertahun-tahun.
Perjuangan dan doa yang tak mengenal lelah dan payah.
Selalu ada yang
mengintai di balik suatu keberhasilan. Apapun itu. Tahu-tahu mendompleng dan menggerogoti
seperti benalu.
Sedemikian
hebatnya pengaruh kasih beliau pada masyarakat yang dulu membencinya. Dan tidak
menampik kenyataan bahwa penerimaan mereka itu juga terkait dengan keajaiban
tangan beliau meningkatkan taraf kehidupan di bumi yang tadinya miskin dan
seperti tak punya tujuan dan harapan.
Selain mengajarkan Alquran dan ilmu agama, mereka juga
musti mengajarkan ketrampilan dan berbagai usaha kecil.
Ulfa memang mempunyai jiwa entrepreneurship di
samping mewarisi rasa cinta pada kyai ulama dan ilmu dari sang kakek.
Pemberdayaan
ekonomi masyarakat ini selain memberikan kesibukan positif juga memberikan
tambahan pemasukan.
Kamar
di lantai dua pada rumah pavilion inilah yang menjadi kerajaan kecil bagi
Mafazi.
Kemiskinan dan kefakiran mendekatkan seseorang kepada
kekufuran dan kekafiran. Dan kiranya jika kemiskinan itu dientaskan, mereka
menjadi lebih tegak berdiri dan keyakinannya kembali.
Jika ada yang mengejar jawabannya lebih jauh, Laili
menjawab ini semua adalah berkah Alquran juga guru-gurunya dulu.
Hanya yang sering berinteraksi intens dengan beliau saja
yang tahu beberapa rahasia lainnya.
“Kamu tahu Mafazi,” ujar Laili suatu ketika, “sesungguhnya
rahasianya adalah pada Alquran itu sendiri.”
Ketegasan
yang sebenarnya menyembunyikan kasih sayang, perhatian, dan doanya di
sebaliknya.
Dalam
tiga jam perjalanan itu mereka tidak hanya berbincang dan bercakap akrab,
tetapi juga bergantian mendaras hafalan Alquran.
Kemewahan pun
tak urung meliput diri keluarganya.
Sebuah ketakutan
membayangi hatinya. Apakah perjuangan ibunya ini akan pelan-pelan berakhir
Tetapi mungkin
sekali ada yang memang perlu diluruskan dari sikap atau pilihannya dalam
menampilkan diri dan status.
Banyak
kepemilikan yang kemudian diganti menjadi atas nama pesantren. Karena semua
kendaraan ini adalah inventaris pesantren, jadi sebaiknya dinamakan atas
pesantren. Dan ditulis di mobilnya buat pengingat semua bahwa kami ini hanyalah
pemegang amanat
Lelaki
tua itu mengubah gaya semi kediktatoran yang dulu diterapkan almarhumah diganti
menjadi gaya musyawarah dan kebersamaan
Meski seberapa
pahitpun kadang mendiang istrinya memperlakukannya, namun kasihnya saja yang
kini Sahlan rasakan. Betapa tegar dan kokohnya mendiang istrinya itu, sehingga
dia bahkan berada di depan dirinya.
Apakah semuanya
akan mati juga bersama matinya sang perintis. Membayangkan semua itu kembali
hatinya teriris dan matanya mengalirkan tangis.
Meski berada
dalam asuhan yang tegas dan keras, tapi tidak pernah kekurangan kasih sayang
Ini bukan masalah
tega atau tidak tega. Siapa yang tega duluan? Jelas-jelas Laili telah
meninggalkan dirinya bersama anak-anak terlebih dulu dari dirinya. Bukankah itu
artinya Laili yang lebih dulu tega.
Ibumu sudah
tenang sekarang di perIstirahatannya. Sedangkan ayahmu masih harus menjalani
kehidupan berat dan sulit ini. Dia butuh pendamping,
Kalau ayahmu
sanggup dan bisa, pasti dia tidak dengan berat hati meminta ini pada kita semua
Apa kalau ayah
menikah lagi itu artinya tidak terhormat
Dia lebih
memilih menghindari konfontrasi karena justru di situlah titik kekuatan dan
kemenangannya menghadapi orang-orang
Mereka tidak
berdiri di atas penderitaan siapapun. Mereka bersama tidak untuk melukai
siapapun.
Peran dan tugas
itu kan tampak dari luarnya saja seperti kehormatan, status dan jabatan
penting. Tapi sejatinya kan itu pelayanan kepada umat.
Meski saudara
tirinya tak hadir di ruangan itu, tapi dia seperti merasakan bayangan dan
auranya.
Dia belum pernah
mendengar ayat yang sering didengarnya itu dikupas dari sudut pandang ini.
Orang beriman
dituntut memberi kesempatan orang lain bergabung.
Bila
menginginkan derajat ganda, maka jadilah pribadi yang berkelengkapan ganda.
Punya iman dan punya ilmu.
Untuk bisa
diandalkan dan siap diserang mendadak seperti tadi, dia pun harus menjadi
unggul.
Tak mudah
baginya memuji seseorang begitu saja yang sesaat lalu masih dipandangnya remeh
Tanpa bekal apapun ia pergi, hanya restu dan doa.
Restu
orang tualah yang menjadi jalan lapang bagi keberhasilan usaha apa saja yang
dirintis anaknya.
Lantunan
Alquran yang menggetarkan jiwa setiap saat di pesantren inilah yang kemudian
mengikis sedikit demi sedikit kemaksiatan dan kejahiliyahan yang dulu mencekam
dusun tersebut. Mereka yang dulunya gelap mata dan memusuhi Laili berbalik
menjadi murid dan saudara yang melindungi.
Bagaimanapun
untuk menjalani peran, seseorang termasuk dirinya harus punya kapasitas yang
sesuai. Yang harus diupayakan dan
diperjuangkan.
Untuk melaksanakan tugas besar dan berat memang
harus sinergi, bersama-sama.
**
Novel Gus bisa teman-teman dapatkan di toko buku Gramedia, atau beli online via bukabuku atau gramedia online. Bisa juga via 085701591957.
Selamat membaca dan menikmati Gus ^_^
Kutunggu twitpict dan reviewnya :)
Novel Gus bisa teman-teman dapatkan di toko buku Gramedia, atau beli online via bukabuku atau gramedia online. Bisa juga via 085701591957.
Selamat membaca dan menikmati Gus ^_^
Kutunggu twitpict dan reviewnya :)
tengkyu ya :)
BalasHapus