Semakin Banyak Komunitas Semakin Tinggi Dinamika
Oh hey, aku bukannya cari pembenaran atau gimana ya. hehe. karena terus terang aku suka sekali ada di mana-mana, di sana, di sini, di situ, di mana aja deh pokoknya. Sampai sekarang pun kadang masih intip-intip Leutikans yang dulu pertama kali bawa kami-kami ini kenal kepenulisan. Sesekali bantu kawan-kawan di hasfriends untuk terbitin karyanya. Ntar insya Allah juga mau ada acara talkshow di radio FM Semarang. Geng emak-emak narsis doyan nulis sudah pasti yang paling hangat dan akrab kayak keluarga. Ada juga dulu Cendolers dan grup khusus emak-emaknya iics. Bareng banyak jebolan leutikans dan hasfriends sekarang padha ngumpul di bawer. terua nggak mau ketinggalan nangkring juga bareng blogger di warungnya atau kampungnya atau gerombolan emak-emaknya. ahahay...
apalagi ya? aku malah ikutan ndemplok juga di grup anak-anak film, terus suka intip-intip di grup murbei, grup bimbingan novel gratis, (eh btw kenapa ada grup baru yang notabene anak-anak grup kelompok bimbingan novel gratis jadi ikut keangkut? eh malah nggosip...halagh) ikut smilers juga, nggak mau ketinggalan ikutan klub buku yang underbownya nbc atawa banyak penerbit-penerbit itu.
jadi ingat kasus..eh bukan kasus ya, tapi fenomena yang terjadi di daerahku sini juga. jadi ceritanya ada banyak kelompok pengajian, yang ceritanya terselenggaranya gegara masing-masing pentholan itu nggak mau jadi hanya anggota saja. jadi terus bikinlah sendiri. Hmmm....kalau di fesbuk, apa itu juga sebagian motifnya? atau yang lainnya? Gimana pendapatmu, kawan? :)
Semakin Banyak Komunitas Semakin Tinggi Dinamika
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar