Ada yang menggelitik saat pagi ini sebuah contoh kerjaan PR BEWF masuk di grup WA. Secara sebenarnya DL masih nanti malam, dan yang sebenarnya kerjaanku sudah separoh lebih selesai. Dus, ketika contoh kerjaan peserta lain itu kebaca, dhueng dhueng....kok lain dengan caraku ya?
Kemudian aku menangkap bahwa satu kata yang itu berarti satu benih ide, bisa lain sama sekali jika dikerjakan oleh orang yang berbeda.
Dan ini, terkait dengan mindset orang tersebut. Seseorang dengan mindset enterpreneur, akan membawa satu kata itu berkembang menjadi sebagaimana seorang enterpreneur berpikir, bersikap dan mengambil keputusan.
Seseorang yang filosofis, agamis akan berbeda juga cara mengembangkannya. Seseorang yang berpikir filmis, visualitatif juga akan beda. Seorang komedian, seorang detektif, dan orang-orang lainnya akan beda sudut pandangnya, dan akhirnya akan beda keluarannya juga.
Ada yang mindsetnya puisi, flash fiction, cerpen, novel dst. Bahkan ada yang jika mindsetnya unit dari cerita, alias adegan, momen, ya begitulah dia akan mengembangkan satu kata PR itu.
Lalu, mana yang lebih benar, atau mana yang salah?
Mari berbuat kesalahan mumpung sedang dimentori, jadi akan ada lebih banyak lagi pelajaran yang didapat berkat beberapa kesalahan atau kekeliruan itu. Ya kan? :))
Btw, semalam sempat ikutan kelas online bikin film pendek bareng Joko Anwar. Dan beberapa hal yang kugarisbawahi antara lain:
Ide klise itu gak apa-apa. Gak ada yg bener-bener original jaman sekarang. Tapi gimana detail ceritanya yg gak klise.
Storytelling adalah perjalanan suatu karakter dari yg nggak imbang dan supaya jadi imbang lagi.
So, yang sebenarnya pas aku mengembangkan satu kata dari PR itu, aku mau praktekkin resepnya mas Joko. Jadi lanjut aja ya, mungkin memang mindset-nya memang bikin novel yang eksistensialis gitu :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar