Soko Tatal: Mitos Atau Nyata?
Menyenangkan sekali dan sungguh
beruntung diriku bisa tinggal dekat dengan masjid Agung Demak, salah satu cagar
budaya di Jawa Tengah. Bangunan yang dibanggakan kota kecil kami karena menjadi
peninggalan bersejarah dari masa keemasan Demak sebagai kerajaan Islam pertama
di Jawa. Seringkali ayah dan ibu mengantarkan tamu-tamu penting untuk melihat
lebih dekat bagian-bagian dalam masjid. Semasa itu ada tante Titiek Puspa, mbak
Yenni Rachman dan para pejabat masa pak
Harto. Lalu ada mbak Neno Warisman yang datang, saat itu beliau
sedang ada dalam awal-awal masa hijrahnya. Juga om Deddy Mizwar, yang kebetulan
pernah satu kamar dengan ayah semasa umroh.
Seringnya jika tamu penting ini
datang, ada kesempatan unik memasuki dan melihat bagian-bagian yang dalam
keadaan biasa tidak bisa dikunjungi oleh kebanyakan orang. Antara lain masuk ke bagian dalam cungkup
makam Raden Trenggono yang memang sering dikunci. Lalu ayah dan ibu juga
mengantarkan tamu-tamu ini ke bagian atas bangunan utama Masjid Agung Demak.
Melalui tangga kayu yang bisa dicapai lewat bagian selatan, yang terkunci di
hari-hari biasa. Naik terus sampai ke bagian paling atas, melewati
bagian-bagian atap, sampailah kami ke semacam mezanin sempit. Dari atas itu,
kami bisa melihat langsung soko tatal yang terkenal itu. Jadi dulu ceritanya
Sunan Kalijogo mengalami kesulitan mencari batang kayu utuh sebagaimana pesan
Raden Fatah, untuk dijadikan salah satu tiang utama masjid. Sunan Bonang, Sunan
Gunung Jati dan Sunan Ampel sudah sukses dengan tugasnya. Sunan Kalijogo hanya
dapat kayu yang kurang panjangnya (karena dipotong sebab diganduli
monyet-monyet di Gua Kreo) Untuk menyambung supaya lebih panjang, Sunan Kalijogo
menggunakan serpihan-serpihan kayu
(tatal) yang ada. Beliau menyusun dan merekatkannya
sehingga cukup kuat, menyambungnya dengan balok yang sudah beliau
dapatkan. Subhanallah, soko tatal ini
menjadi bagian dari struktur utama masjid yang berdiri ratusan tahun lamanya.
Di atas situ, di balik atap limasan
susun tiga masjid yang agung, kami pun terperangah menyaksikan keajaiban ini. Subhanallah
Allahu Akbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar