benarkah tawa menyembunyikan luka
apa yang sesungguhnya menjadi pagar?
di mana sebenarnya yang disebut sebagai batas?
apakah diri tidak lagi menjadi diri sendiri ketika berubah status?
benarkah tawa menyembunyikan luka
dan celelekan menyembunyikan keseriusan?
aku bertanya
bukan untuk mencari jawab
aku bertanya
untuk berteriak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar