Inilah yang paling menyedihkan dan sesungguhnya paling memuakkan dari kenyataan menjadi seorang penulis ataupun novelis. Royalti yang tak seberapa dan persaingan yang makin ketat bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilalui, tetapi ada yang lebih memprihatinkan daripada itu.
Yakni fakta bahwa penulis dan novelis hanyalah seorang pemimpi belaka.
Bagaimana tidak?
Si Zaky bahkan sudah terang-terangan mengisyaratkan dalam novelnya tempat di mana bandar narkoba dan gengnya tinggal. siapa-siapa saja yang menjadi backing-nya.
Tapi agaknya tidak serta merta gerombolan itu berikut oknumnya bisa ditangkap.
Si Erni sudah mengungkapkan siapa-siapa yang ada di balik kerusuhan di Ambon dan sekitarnya. Dan para pejabat serta pengusaha yang menjadi otak besarnya, yang punya kepentingan dan bahkan berani berlumuran darah lewat para aparat juga preman yang disewa.
Tapi inipun tak ada atsar-nya. See? Orang-orang itu tetap berkeliaran di luar sana, menggoreng apa saja dan membuat semesta Indonesia saling menuding dan saling marah. Padahal dalangnya saja malah tenang-tenang dan adem ayem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar