Kuliner Demak Yang Potensial Mendunia
Apa yang terkenal sebagai kuliner khas Demak? Yups, buah Belimbing.
Belimbing memiliki nama latin yaitu Averhoa Carambola mengandung Vitamin C yang baik untuk tubuh kita sehingga buah belimbing mampu menurunkan darah tinggi serta kolestrol dalam tubuh. Ada beberapa jenis dari buah belimbing yaitu buah belimbing biasa yang berbentuk bulat, lonjong dengan rusuknya yang tajam berjumlah lima serta satunya lagi buah belimbing yang memiliki ukuran lebih kecil biasa disebut belimbing wuluh namun belimbing ini lebih cocok sebagai campuran masakan ketimbang dibuat minuman karena rasanya yang terlalu asam.
Belimbing memiliki nama latin yaitu Averhoa Carambola mengandung Vitamin C yang baik untuk tubuh kita sehingga buah belimbing mampu menurunkan darah tinggi serta kolestrol dalam tubuh. Ada beberapa jenis dari buah belimbing yaitu buah belimbing biasa yang berbentuk bulat, lonjong dengan rusuknya yang tajam berjumlah lima serta satunya lagi buah belimbing yang memiliki ukuran lebih kecil biasa disebut belimbing wuluh namun belimbing ini lebih cocok sebagai campuran masakan ketimbang dibuat minuman karena rasanya yang terlalu asam.
Belimbing Demak pernah jaya
era 1990-an dan sempat menjadi buah kesayangan yang pernah selalu tersaji di
Istana Presiden. Sekitar tahun ‘70-’90-an Demak sangat terkenal dengan
belimbing. Bahkan bila kita menyebut belimbing, di belakangnya mengikuti kata
Demak sehingga menjadi Belimbing Demak. Sampai-sampai Pemkab bangun
patung buah belimbing di beberapa tempat yang mencerminkan bahwa Demak identik
dengan belimbing. Hebatnya pula belimbing Demak punya ukuran yang besar dan
rasa yang sangat khas; manis ada masamnya sedikit.
Dengan
menanam pohonnya saja kita sudah membantu mengurangi globlal warming, dan banyak
lagi manfaat dari pohon belimbing jika dilihat dari ilmu lingkungan. Belimbing sebenarnya merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari kawasan
Malaysia, kemudian menyebar luas ke berbagai negara yang beriklim tropis
lainnya di dunia termasuk Indonesia. Pada umumnya belimbing ditanam dalam
bentuk kultur pekarangan (home yard gardening), yaitu diusahakan sebagai usaha
sambilan sebagai tanaman peneduh di halaman-halaman rumah. Di kawasan Amerika,
buah
belimbing dikenal dengan nama /sebutan “star fruits”, dan jenis belimbing yang
populer dan digemari masyarakat adalah belimbing “Florida”.
Dalam taksonomi tumbuhan, belimbing diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
2) Divisi : Spermatphyta (tumbuhan berbiji)
3) Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
4) Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
5) Ordo : Oxalidales
6) Famili : Oxalidaceae
7) Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa carambola L. (belimbing manis); A.bilimbi L. (belimbing wuluh)
Di Indonesia dikenal cukup banyak ragam varietas belimbing, diantaranya varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak Kapur, Demak Kunir, Demak Jingga, Pasar Minggu, Wijaya, Paris, Filipina, Taiwan, Bangkok, dan varietas Malaysia. Tahun 1987 telah dilepas dua varietas belimbing unggul nasional yaitu : Varietas Kunir dan Kapur.
Manfaat utama tanaman ini sebagai makan buah segar maupun makanan buah olahan ataupun obat tadisional. Manfaat lainnya sebagai stabilisator & pemeliharaan lingkungan, antara lain dapat menyerap gas-gas beracun buangan kendaraan bermotor, dll, menyaring debu, meredam getaran suara, dan memelihara lingkungan dari pencemaran karena berbagai kegiatan manusia.
Syarat tumbuhnya:
1) Untuk pertumbuhan dibutuhkan keadaan angin yang tidak terlalu kencang,
karena dapat menyebabkan gugurnya bunga atau buah.
2) Curah hujan sedang, di daerah yang curah hujannya tinggi seringkali menyebabkan gugurnya bunga dan buah, sehingga produksinya akan rendah.
3) Tempat tanamnya terbuka dan mendapat sinar matahari secara memadai dengan intensitas penyinaran 45–50 %, namun juga toleran terhadap naungan (tempat terlindung).
4) Suhu dan kelembaban ataupun iklimnya termasuk tipe A (amat basah), B (agak basah), C (basah), dengan 6–12 bulan basah dan 0–6 bulan keing, namun paling baik di daerah yang mempunyai 7,5 bulan basah dan 4,5 bulan kering.
Media Tanam
1) Hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok pula untuk tanaman belimbing. Tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik.
2) Derajat keasaman tanah untuk tanaman belimbing yaitu memiliki pH 5,5–7,5.
3) Kandungan air dalam tanah atau kedalaman air tanah antara 50–200 cm dibawah permukaan tanah.
5.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing yaitu di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.
2) Curah hujan sedang, di daerah yang curah hujannya tinggi seringkali menyebabkan gugurnya bunga dan buah, sehingga produksinya akan rendah.
3) Tempat tanamnya terbuka dan mendapat sinar matahari secara memadai dengan intensitas penyinaran 45–50 %, namun juga toleran terhadap naungan (tempat terlindung).
4) Suhu dan kelembaban ataupun iklimnya termasuk tipe A (amat basah), B (agak basah), C (basah), dengan 6–12 bulan basah dan 0–6 bulan keing, namun paling baik di daerah yang mempunyai 7,5 bulan basah dan 4,5 bulan kering.
Media Tanam
1) Hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok pula untuk tanaman belimbing. Tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik.
2) Derajat keasaman tanah untuk tanaman belimbing yaitu memiliki pH 5,5–7,5.
3) Kandungan air dalam tanah atau kedalaman air tanah antara 50–200 cm dibawah permukaan tanah.
5.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing yaitu di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.
Di samping sebagai sumber nutrisi tubuh manusia, buah belimbing
juga digunakan untuk pencegahan bahkan terapi berbagai macam penyakit, antara
lain bermanfaat dalam :
- Menurunkan tekanan darah
- Anti kanker
- Memperlancar pencernaan
- Menurunkan kolesterol, dan
- Membersihkan usus
Variasi dari belimbing sangat perlu untuk meningkatkan produksi industri rumah tangga. Buah belimbing yang selalu dijual buahnya tanpa diolah menjadikan orang bosan dan tidak tertarik dengan buah ini. Maka dari itu, pengolahan buah ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat Demak sendiri.salah satunya adalah membuat manisan, asinan, keripik, dodol, roti, dll yang semuanya berbahan dasar dari buah belimbing. Cara ini dimaksudkan untuk memicu kembali petani-petani untuk menanam buah belimbing dan meningkatkan produksi rumah tangga. Selain itu, dengan banyak ditanamnya pohon belimbing maka membantu mengurangi dampak global warming yang sedang hangat diperbincangkan. Semua yang ada pada pohon ini bisa dimanfaatkan mulai dari buahnya yang dapat dikonsumsi, dijadikan berbagai macam produk olahan, pada buah yang sudah busuk dan tidak dapat dikonsumsi lagi dapat dijadikan pupuk organik dan dapat juga diambil sarinya untuk bahan pembersih kaca dan penghilang serangga. Daunnya dapat digunakan sebagai sekam untuk bahan bakar dan dapat juga sebagai pupuk kompos. Batangnya berguna sebagai bahan bakar dan tanamannya dapat berguna untuk penyimpan air saat musim hujan dan dapat mengurangi dampak global warming.
Berikut Cara Membuat Jus Belimbing:
Ambilah 3 buah belimbing Perlu diingat juga sebaiknya untuk membuat jus belimbing pilihlah buah belimbing yang sudah masak, yaitu warna kuningnya lebih dominan
Cuci bersih dan kupas terlebih dulu buah belimbingnya
Potong belimbing masing-masing menjadi tiga bagian Bertujuan agar mudah memblendernya
Masukkan buah belimbing yang sudah dicuci dan dipotong ke dalam blender
Tambahkan 2 sendok gula atau bila ingin lebih manis bisa ditambah
Tambahkan 2 gelas air putih atau sesuai selera Bila ingin mendapatkan jusnya lebih kental tambah satu sepertiga gelas air putih, namun apabila tidak suka jus terlalu kental 3 gelas air putih berukuran kecil
Belimbing siap diblender
Bila suka bisa ditambahi susu kental manis
Jus belimbing siap dihidangkan
Kandungan gizi dalam 100 gram buah Belimbing Manis adalah sebagai berikut :
Kandungan Gizi/100 gr buah
Jumlah Energi 35,00 Kal.
Protein 0,50 gr
Lemak 0,70 gr
Karbohidrat 7,70 gr
Kalsium 8,00 mg
Fosfor 22,00 mg
Serat 0,90 gr
Besi 0,80 mg
Vitamin A 18,00 RE
Vitamin B1 0,03 mg
Vitamin B2 0,02 mg
Vitamin C 33,00 mg
Niacin 0,40 gr
Kandungan Gizi/100 gr buah
Jumlah Energi 35,00 Kal.
Protein 0,50 gr
Lemak 0,70 gr
Karbohidrat 7,70 gr
Kalsium 8,00 mg
Fosfor 22,00 mg
Serat 0,90 gr
Besi 0,80 mg
Vitamin A 18,00 RE
Vitamin B1 0,03 mg
Vitamin B2 0,02 mg
Vitamin C 33,00 mg
Niacin 0,40 gr
Belimbing adalah salah satu buah di Demak yang terkenal sejak dulu. Apalagi ada tembang lir ilir yang diciptakan oleh Sunan Bonang dan dipopulerkan oleh Sunan Kalijogo, yang menjadikan pohon belimbing sebagai metafora. Buahnya yang bersegi lima sebagai lambang lima rukun Islam. Pohonnya yang licin sebagai lambang betapa tak mudah untuk menjalankan syariat Islam. Tapi penekno belimbing kuwi, lunyu lunyu penekno. Meski licin dan susah, berusahalah untuk menggapainya. Maka dari itu harus Belimbing musti dilestarikan karena merupakan salah satu warisan budaya.
Variasi dari belimbing sangat perlu untuk meningkatkan produksi industri rumah tangga. Buah belimbing yang selalu dijual buahnya tanpa diolah menjadikan orang bosan dan tidak tertarik dengan buah ini. Maka dari itu, pengolahan buah ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat Demak sendiri.salah satunya adalah membuat manisan, asinan, keripik, dodol, roti, dll yang semuanya berbahan dasar dari buah belimbing. Cara ini dimaksudkan untuk memicu kembali petani-petani untuk menanam buah belimbing dan meningkatkan produksi rumah tangga. Selain itu, dengan banyak ditanamnya pohon belimbing maka membantu mengurangi dampak global warming yang sedang hangat diperbincangkan. Semua yang ada pada pohon ini bisa dimanfaatkan mulai dari buahnya yang dapat dikonsumsi, dijadikan berbagai macam produk olahan, pada buah yang sudah busuk dan tidak dapat dikonsumsi lagi dapat dijadikan pupuk organik dan dapat juga diambil sarinya untuk bahan pembersih kaca dan penghilang serangga. Daunnya dapat digunakan sebagai sekam untuk bahan bakar dan dapat juga sebagai pupuk kompos. Batangnya berguna sebagai bahan bakar dan tanamannya dapat berguna untuk penyimpan air saat musim hujan dan dapat mengurangi dampak global warming.
Berikut Cara Membuat Jus Belimbing:
Ambilah 3 buah belimbing Perlu diingat juga sebaiknya untuk membuat jus belimbing pilihlah buah belimbing yang sudah masak, yaitu warna kuningnya lebih dominan
Cuci bersih dan kupas terlebih dulu buah belimbingnya
Potong belimbing masing-masing menjadi tiga bagian Bertujuan agar mudah memblendernya
Masukkan buah belimbing yang sudah dicuci dan dipotong ke dalam blender
Tambahkan 2 sendok gula atau bila ingin lebih manis bisa ditambah
Tambahkan 2 gelas air putih atau sesuai selera Bila ingin mendapatkan jusnya lebih kental tambah satu sepertiga gelas air putih, namun apabila tidak suka jus terlalu kental 3 gelas air putih berukuran kecil
Belimbing siap diblender
Bila suka bisa ditambahi susu kental manis
Jus belimbing siap dihidangkan
Berikut cara membuat Manisan belimbing
Buah belimbing dicuci bersih kemudian dipotong-potong.·
Potongan-potongan buah direndam dalam air garam 3% selama 24 jam.·
Potongan buah dicuci, direndam dalam air kapur (bagian yang jernih) selama 2 jam.·
Ditiriskan, blanching dalam larutan tawas 0,2% mendidih selama 5 menit.·
Angkat, segera celupkan dalam air dingin.·
Tiriskan, masukkan dalam larutan gula (sirop) 50% dalam keadaan hangat, biarkan semalam.·
Irisan buah diangkat, sirop dididihkan selama 15 – 20 menit.·
Irisan buah dimasukkan dalam sirop yang telah agak dingin, biarkan semalam.·
Ulangi langkah 7· & 8 sampai 6 kali (6 hari).
Irisan buah diangkat, siram air panas dan diangin-anginkan.·
Setelah agak kering, irisan buah dikemas dalam kantong plastik.·
Dari Berbagai Sumber.
jus blimbing ... sumuk2 gini sueger ketoke ya mbak ;)
BalasHapushihi...iyo, mbak. ayo sruput :)
Hapus