Ngemilbaca Dilan
Pertama kali tahu nama pidibaiq juga dari mentor yang darinya juga pertama kali aku dengar tentang rizalarmada.
Tadinya sudah pernah nyuri baca Dilan sedikit pas suatu waktu berkunjung ke toko buku gramedia. Tidak tertarik membeli waktu itu karena kayaknya gaya bahasanya kan biasa, remaja kayak dulu pas kita remaja dan suka nulis curhatan gitu.
Eh tapinya ada yang usul supaya aku nulis novel man behind the scenes dibikin kayak Dilan ini. Wah jadi aku musti baca komplit nih. So jadilah novel ini terangkut. Dan aku jadi senyum senyum sendiri waktu baca, ingat dilan-ku sendiri jaman sma yg ternyata mirip kelakuannya ama Dilan nya pidibaiq ini. Ahay :D
Pengalaman membaca novel dari 3 genre yang sama sama laris nya, aku jadi belajar bahwa no matter how the style is, selama itu gaya penulisnya sendiri it is OK kok. Sama bagusnya.
Tbam yang klasik, CE yang metropolis, dilan yang remaja masa lalu, sama asyiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar