Dulu, tiap pulang dari kampus arsitektur tembalang menuju rumah kakek yang kutinggali waktu itu di bima, aku selalu lewat rumah di yudhistira ini. Pagarnya slalu tertutup seperti juga rumah rumah di lingkhngannya. Rumah seorang arsitek, pikirku, demi melihat desain rumah dan lanskapnya. Dan ternyata betul. Hari ini keinginanku untuk bisa masuk rumah tersebut dan melihat dalamnya.
Tahu petis dan pecel petis adalah juga makanan favoritku. Hanya ada dua tempat yang menurutku pecel petisnya ladziz banget. Yang ada di pojok pasar genuk dan gang rumah saudaraku pedurungan. Tapi yang di genuk itu sekarang sudah tutup, pemiliknya wafat. Yang di pedurungan tempatnya sempit, hanya bisa buat duduk dua orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar