Bumbu Pawon Di Kota Wali

Bumbu Pawon Di Kota Wali

Saya tak bisa melawan keinginan untuk  mencobai segala macam tempat baru  yang sering saya lewati, termasuk tempat ini. Restoran Bumbu Pawon  terletak di pusat kota Demak sehingga  tiap kali saya pergi ke arah Semarang maupun balik dari Semarang, pastilah tertangkap mata saya yang suka dengan cepat meradar bangunan anyar. 
Letaknya persis di sebelah terminal kota dan  berseberangan dengan RSU Demak.  so aksesnya sangat mudah. Umbul-umbul dan papan namanya yang merah ngejreng membuat kita dapat mengenalinya dengan mudah.

Uniknya, fasade resto ini menggunakan pintu dan jendela ukiran Jepara yang terus terang sekarang mulai jarang sekali digunakan orang untuk rumah tinggal maupun bangunan publik. Jadilah resto bumbu pawon ini serasa oase di tengah gersang. Seolah-olah pintunya memanggil kita untuk mendekat dan menyentuh detail ukirannya yang indah.

Sayangnya saat sudah mendekat, kita jadi dibuat penasaran. Karena kita tak bisa sekaligus melihat bagian dalam resto. Kakipun tak bisa menahan diri untuk tak melaju memasuki lobbinya yang punya aksen unik membingkai ruangan dengan hanya satu meja kasir dan serangkai anggrek dalam pot tinggi yang menawan.

Mungkin inilah yang disebut tarikan magnet chi/energi yang seperti kupelajari dalam feng shui saat kuliah di jurusan arsitektur. Sebagaimana juga yang sering kita temui di arsitektur bangunan Bali. Ruangan aslinya tersembunyi di balik entrance yang mengarahkan kita ke dalam.

Setelah melalui lobbi dan kasir yang berkesan sempit, paru-paru juga mata mengembang seketika saat memasuki area makan yang luas. Tidak saja langit-langitnya yang tinggi dengan aksen ekspose struktur sehingga memanjakan mata, tetapi juga bangunannya yang semi terbuka membuat tempat makan ini makin terasa sebagai oase. Udara sejuk  berhembus memanjakan kulit dan wajah.

Continous space yang tercipta membebaskan visual kita menikmati gazebo-gazebo yang berdiri di atas kolam-kolam ikan. Berderet di sepanjang tepi kompleks bangunan resto.

Di sisi utara bangunan yang jendelanya langsung berhubungan dengan bagian depan restauran, rupanya adalah area makan khusus yang lebih tertutup.  Ruangan dengan kapasitas dua puluh orang ini ternyata sudah langsung laris digunakan untuk event-event kantor, sekolah ataupun arisan dan sebagainya.

Masakan andalan restauran bumbu pawon adalah gudeg Jogja dengan variasi menu dan harga. Juga ikan sambal dan asem-asem.

Sedangkan minuman andalannya adalah es Bumbu Pawon yang cukup terjangkau harganya, hanya delapan ribu rupiah. Saya sempat mencicipi es andalannya ini, dan ya....lumayan segar. mungkin karena saya kehausan. Ahay...

Selain itu ada banyak sekali varian menu yang bisa kita pilih sesuai dengan selera maupun budget kita. Tapi karena saya datang sendirian dan tergesa-gesa, belum sempat saya mencicipi masakannya. Mudah-mudahan lain kali bisa ke sana lagi :D

Oh ya, di bagian depan restauran Bumbu Pawon ini terdapat dua outlet yang juga bisa kita kunjungi. Butik dan toko kue ini juga milik owner-nya resto Bumbu Pawon yang ternyata seorang notaris.