Venesia Or Nile Of Demak
Venesia or Nile Of Demak?
Kawasan Kali Tuntang di kota wali kini telah mulai ditata untuk menjadi sebuah destinasi tambahan dalam upayanya menjadi kota wisata. Selain wisata reliji masjid dan makam auliya, kawasan ini bisa menjadi jalur perpanjangan lho:D
Kawasan Kali Tuntang di kota wali kini telah mulai ditata untuk menjadi sebuah destinasi tambahan dalam upayanya menjadi kota wisata. Selain wisata reliji masjid dan makam auliya, kawasan ini bisa menjadi jalur perpanjangan lho:D
Sudah pernah dengar legenda tentang Kali Tuntang dan Nyai Lesung yang berhubungan dengan Rawa Pening?
Sang Naga pertapa alias Baruklinting menyarankan Nyai Lembah untuk menyelamatkan diri dengan naik lesung/perahu mengikuti aliran air bah. Banjir yang disebabkan oleh pancaran air dari lidi yang ditancapkan di tanah dan kemudian ditarik oleh Baruklinting. Nyai Lembah mengikuti saran tersebut dan sampailah dia di Tlatah Glagahwangi alias daerah Demak ini. Lalu aliran air bah tersebut menjelma menjadi Kali Tuntang yang mengalir dari Salatiga menuju Laut Jawa.
Sang Naga pertapa alias Baruklinting menyarankan Nyai Lembah untuk menyelamatkan diri dengan naik lesung/perahu mengikuti aliran air bah. Banjir yang disebabkan oleh pancaran air dari lidi yang ditancapkan di tanah dan kemudian ditarik oleh Baruklinting. Nyai Lembah mengikuti saran tersebut dan sampailah dia di Tlatah Glagahwangi alias daerah Demak ini. Lalu aliran air bah tersebut menjelma menjadi Kali Tuntang yang mengalir dari Salatiga menuju Laut Jawa.
Sekarang, taman dan cluster tempat duduk menjadi pengganti tanaman kangkung yang dulu banyak ditanam di sepanjang sungai. Jalan setapak yang nyaman bagi pedestrian dihiasi bebatuan alam warna warni. Sungai yang dulu dipenuhi dengan tumbuhan enceng gondok kini dibersihkan sehingga tak keruh dan semrawut lagi.
Kalau namanya sendiri, nama kali tuntang ini konon datang dari kebiasaan masyarakat setempat yang membunyikan kentongan saat tiba waktu sholat. Bunyinya ‘tung…tung…tung’ dan suaranya menggema serta menghasilkan bunyi pantulan ‘tang…tang…tang’. Karenanya seorang kyai bernama Kyai Putih(pengikut Sunan Benowo) pernah meninggalkan pesan, jika kelak keramaian serta kemakmuran telah tiba di daerah ini maka akan diberi nama Tuntang.
Yang juga berkaitan dengan Kali Tuntang adalah cerita dan legenda Jaka Tingkir yang berhasil menaklukkan pasukan buaya-nya Arya Bahureksa. Jaka Tingkir sedang menuju Prawata saat itu untuk bertemu dengan Sultan Trenggono. Dia dibantu Ki Mas Manca, Ki Mas Wila dan Ki Mas Wuragil berhasil mengalahkan para buaya tersebut. Bahkan dalam perjalanannya kembali ke Demak, mereka dibantu oleh puluhan buaya untuk mengarungi sungai ini.
Kali Tuntang pada masa keraton Demak dulu merupakan sungai yang punya peran penting dalam perkembangan kerajaan. Banyak sekali perahu dagang dari berbagai wilayah dan bahkan negara yang berlayar mengarungi sungai ini yang dulunya tentu lebih luas dan lebar.
siapa sosok yang di ujung jalan itu ya ^_^
BalasHapussurprise dengan penampakan kali Tuntang sekarang...
Bund, apa masih ada kereta api wisata yang keliling Tuntang itu???
hahay, siapa yaaa :D
Hapuswah keren ya, harusnya sungai-sungai yang punya cerita dan sejarah panjang direstorasi seperti ini.
BalasHapusselain jadi enak dikunjungi, juga bisa mendatangkan pendapatan bagi warga sekitar
iya. kalau belum ada ceritanya, musti dicari ya :)
Hapus