Venesia Or Nile Of Demak

Venesia Or Nile Of Demak
Venesia or Nile Of Demak?
Kawasan Kali Tuntang  di kota wali kini telah mulai ditata untuk menjadi sebuah destinasi tambahan dalam upayanya menjadi kota wisata. Selain wisata reliji masjid  dan  makam auliya, kawasan ini bisa menjadi jalur perpanjangan lho:D
taman kali tuntang lama
Sudah pernah dengar legenda tentang Kali Tuntang dan Nyai  Lesung yang berhubungan dengan Rawa Pening?

Sang Naga pertapa alias  Baruklinting menyarankan Nyai Lembah untuk menyelamatkan diri dengan naik lesung/perahu  mengikuti aliran air bah.  Banjir yang  disebabkan oleh pancaran air dari lidi yang ditancapkan di tanah dan kemudian ditarik oleh Baruklinting.  Nyai Lembah mengikuti saran tersebut dan  sampailah dia di Tlatah Glagahwangi alias daerah Demak ini. Lalu aliran air bah tersebut   menjelma menjadi Kali Tuntang yang mengalir dari Salatiga menuju Laut Jawa.

seat22
Sekarang, taman dan cluster tempat duduk menjadi pengganti tanaman  kangkung yang dulu banyak ditanam di sepanjang sungai. Jalan setapak yang nyaman bagi pedestrian dihiasi bebatuan alam warna warni. Sungai yang dulu  dipenuhi  dengan tumbuhan enceng gondok kini dibersihkan sehingga tak keruh dan semrawut lagi.
setapak
Kalau namanya sendiri, nama  kali tuntang ini konon datang  dari kebiasaan masyarakat setempat yang membunyikan kentongan saat tiba waktu sholat. Bunyinya ‘tung…tung…tung’ dan suaranya  menggema serta  menghasilkan bunyi pantulan ‘tang…tang…tang’. Karenanya seorang kyai bernama Kyai Putih(pengikut Sunan Benowo) pernah meninggalkan pesan, jika kelak  keramaian serta kemakmuran telah tiba di daerah ini maka akan diberi nama  Tuntang.


tulisan kali tuntang lama
Yang juga berkaitan dengan Kali Tuntang adalah cerita dan legenda Jaka Tingkir yang berhasil  menaklukkan pasukan buaya-nya Arya Bahureksa.  Jaka Tingkir sedang menuju Prawata saat itu untuk bertemu dengan Sultan Trenggono. Dia dibantu Ki Mas Manca, Ki Mas Wila dan Ki Mas Wuragil  berhasil mengalahkan  para buaya tersebut. Bahkan dalam perjalanannya kembali ke Demak, mereka dibantu oleh puluhan  buaya untuk mengarungi sungai ini. 
seat2


Kali Tuntang pada masa keraton Demak dulu merupakan sungai yang punya peran penting dalam perkembangan kerajaan. Banyak  sekali perahu dagang dari berbagai wilayah dan bahkan negara yang berlayar mengarungi sungai ini yang dulunya tentu lebih luas  dan lebar.
jembatan tinggi


4 komentar:

  1. siapa sosok yang di ujung jalan itu ya ^_^
    surprise dengan penampakan kali Tuntang sekarang...
    Bund, apa masih ada kereta api wisata yang keliling Tuntang itu???

    BalasHapus
  2. wah keren ya, harusnya sungai-sungai yang punya cerita dan sejarah panjang direstorasi seperti ini.

    selain jadi enak dikunjungi, juga bisa mendatangkan pendapatan bagi warga sekitar

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya. kalau belum ada ceritanya, musti dicari ya :)

      Hapus

Adbox

@diannafi