Dulu waktu sempat transit di bandara hang nadiem saat perjalanan menuju Medan mengisi acara bedah buku dan pelatihan Socioteenpreneur di sebuah kampus, sempat terbersit dalam benak keinginan untuk suatu ketika datang lagi ke Batam dan bukan cuma transit.
Lalu saat datang ke Singapura SeruBareng Travel Fair di Paragon Mall Semarang, sempat terlintas mimpi untuk bisa ke negeri itu.
Dan seperti dulu saat pernah ingin punya rumah sendiri ketika sempat tinggal bertiga dengan anak-anak di sebuah homestay di Ubud, kemudian mewujud beneran punya rumah sendiri, kini rupanya mimpi-mimpi berikutnya juga mewujud. Alhamdulillah.
Batam Singapura 4 D 3 N
Landing di bandara hang nadiem, kali ini nggak cuma transit tapi beneran turun dan menginjak bumi Batam. Tapi nggak pakai acara sujud mencium tanahnya kayak di film-film ya. Atau kayak gaya Sarvatraesa saat menginjak Ambon, atau gaya Rizal Armada tiap kali mau manggung nyanyi.
Capcus dari bandara, langsung kaki melangkah (eh maksudnya taksi melaju) menuju bagian selatan pulau ini untuk melihat bagaimana proses pembuatan modul platform offshore di pabriknya di Batam.
setelahnya mampir ke lucky plaza batam untuk hunting gadget. Namun rupanya harga-harga gadget di Batam tidak lagi terpaut jauh harganya dengan barang-barang di Jawa. Sehingga dari sederet barang-barang yang tadinya kepikiran mau beli, akhirnya hanya dapat satu item. Yang terpenting dan paling dibutuhkan saat jalan-jalan aka travelling, yaitu kamera. Yach lumayan, ya kan.
Setelah capek muter-muter setengah hari itu, akhirnya bisa istirahat sebentar dan bebersih diri di hotel haris. Dan wow, pemandangan yang didapat dari jendela kamar sangat mengesankan. Tulisan besar ala-ala hollywood yang terpampang di bukit senyum, langsung tampil di depan mata. Welcome to Batam. Seluruh tampilan Batam Centre seolah lukisan yang disajikan ke depan mata dalam bingkai jendela Haris lantai tiga.
Sorenya jalan kaki melintasi Batam Centre untuk ketemu kawan-kawan komunitas kepenulisan di kota ini dan sharing kepenulisan di masjid Raya Batam. Adem banget karena baru saja hujan turun. Sehingga sore terasa makin sejuk.
Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Kampung Vietnam di Pulau Galang. Lalu menyempatkan foto-foto di jembatan transbalerang seperti orang-orang. Halagh.
Di pulau galang, sebuah jejak drama kemanusiaan ratusan tahun lalu disajikan. Saat orang-oramg vietnam terpaksa berperahu meninggalkan kampung halamannya karena perang saudara. Pemerintah Indonesia dan PBB menampung mereka di pulau galang ini. Mereka disediakan barak-barak, tempat tinggal juga tempat peribadatan.
Ada kuil, pagoda, juga gereja di lingkungan kampung vietnama ini. Saat ini semua jejak itu menjadi obyek wisata juga kunjungan ziarah bagi para anak turun mereka.
Ada kuil, pagoda, juga gereja di lingkungan kampung vietnama ini. Saat ini semua jejak itu menjadi obyek wisata juga kunjungan ziarah bagi para anak turun mereka.
Selepas dari pulau galang yang merupakan ujung deretan pulau-pulau transbarelang, langsung lari-lari mengejar jadual penyeberangan dari Batam ke Singapura. Eh tapi alhamdulillah sempat makan di port aka pelabuhan batam.
Dengan ferry alias kapal kecil, penyebrangan dari batam menuju singapura membutuhkan waktu satu jam. Hujan turun lagi dan dari jendela ferry, pemandangan kota Singapura perlahan-lahan tertangkap mata.
Tiba di pelabuhan alias port singapura, pemeriksaan pasport pun dimulai. Ketawa ketiwi tadinya, tapi terus cemberut karena sempat tertahan sebentar di ruang imigrasi untuk pemeriksaan sebagaimana para pelancong lain dan juga mereka yang masuk ke Singapura untuk keperluan lain, seperti bekerja, mroyek, belajar, mengunjungi saudara, dan lain-lain. However agak terganggu juga ya karena nunggunya itu makan waktu hampir satu jam. Hadeuh. Tapi malah nambah bahan buat tulisan dan novel yang mudah-mudahan langsung capcus digarap usai perjalanan ini.
to be continued yaaa...
Wah kalau ke Batam lagi ingin mampir Pulau Galang. Seru juga belajar budaya di sana.
BalasHapusSalam,
helenamantra dot com
iya, ayo masukkan dalam itinerary-mu, helen :)
BalasHapus