Hari Arafah Dan Idul Adha Dari Tahun Ke Tahun (Sebuah Catatan Kenangan)
Kadang kita tidak bisa menceritakan sebuah kenangan secara terbuka karena segan atau demi menjaga perasaan orang yang kamu cintai dan sayangi saat ini.
Namun ketika orang yang kamu cintai dan sayangi saat ini mungkin sedang tidak ingin kita berada di dekatnya karena sesuatu dan lain hal, bolehlah kenangan yang kita sebenarnya mau simpan itu kita bagikan sedikit.
Hari-hari menjelang Idul Adha entah bagaimana selalu ada yang istimewa, sebagaimana hari-hari menjelang dan setelah Idul Fitri. Entah itu berkesan dalam artian bahagia ataupun dalam kerangka kesedihan, bahkan kesedihan yang luar biasa seperti saat sekarang ini.
Beberapa kenangan mungkin tidak kuingat dengan jelas. Tapi berikut ini beberapa yang bisa kuingat kali ini.
SEMARANG-DEMAK
Aku ingat malam menjelang sholat idul Adha keesokan paginya, aku terpaksa pulang mudik ke kota kecilku dari kota tempatku kuliah dengan berboncengan motor. Karena tugas dari kampus arsitektur menahanku sampai senja, dan malam itu bis ke arah kota kecilku sudah sulit sekali karena semua orang sepertinya berlomba-lomba ke sana sebab ada puncak perayaan grebeg besar.
MAKKAH-MUZDALIFAH-MINA
Hari-hari sepanjang perjalanan ibadah haji semuanya sungguh terasa istimewa. Especially saat-saat yang berat dan susah dalam menjalaninya. Perjalanan malam itu dari Makkah menuju Muzdalifah sampai Mina takkan mungkin kulupakan. Rangkaian peristiwa dari jam ke jam-nya kutumpahkan dalam novel Miss Backpacker Naik Haji terbitan Mizan.
UBUD
Sempat terjadi pergulatan hebat dalam jiwaku saat itu karena bagaimana mungkin di hari-hari yang orang biasanya habiskan di Makkah-Mina itu aku justru berada di Bali yang notabene lekat dengan nuansa Hindu, bau dupa dan pemandangan berbagai persembahan di hampir setiap sudut rumah dan tempat, banyak anjing di jalan-jalan dan harus pintar-pintar untuk dapat makanan halal.
Tapi bismillah, lingkungan mungkin beda, aku mungkin tengah berada di Bali tapi spiritku bismillah insyaAllah Makkah. Maka aku bertekad tetap puasa di tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah itu. Subhanallah rasanya ringan, meskipun harus berlari-larian mengejar berbagai event di UWRF dalam siang yang terik dan penat.
TAHUN INI
someone breaks my heart, but i forgive him. i still pray for us.
Dan karena hari Arafah tahun ini bertepatan dengan tanggal 11 September, mari kutambahkan kenangannya bersama kenangan saat 11 September beberapa tahun lalu dan tahun ini tentu saja.
11 September beberapa tahun lalu ada penyerangan menara kembar WTC
11 September 2014 ya kayaknya, aku agak lupa, aku dapat undangan ke hotel Sahid untuk menghadiri launching Mizan Digital Initiative. Untuk pertama kalinya aku ketemu ustadz Haidar Baqir, mas Putut Wijanarko dan banyak petinggi Mizan lainnya. Juga bersua mbak Gina S Noer lagi dan beberapa penulis yang sudah lama ingin aku jumpai tapi baru kali itu akhirnya kejadian. Lalu ketemu Ollie lagi dan sempat aku dibawanya hadir ke launching sebuah produk kosmetika usai acara dari Mizan itu.
Semoga hari Arafah dan Idul qurban kali ini semakin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Amiin.
Kalau kalian, ada kenangan apa dengan hari Arafah dan Idul Adha?
Hari Arafah Dan Idul Adha Dari Tahun Ke Tahun (Sebuah Catatan Kenangan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Idul Adha tahun 2000, kakek saya singgah ke rumah dan sebelum pulang pamit ke saya yang sedang asyik membakar sate kambing. Malamnya, pukul 22.00, tante saya menelpon bahwa kakek sudah nggak ada. Meninggal tanpa ada penyakit dan tanda-tanda.
BalasHapusInnaa lillahi wa innaa lillahi roojiuun, semoga beliau husnul khotimah ya
Hapus