Subhanallah tak terasa satu bulan penuh Ramadhan tahun ini telah kita lalui. Semoga kita termasuk golongan yang bertakwa, muttaqiin sebagai hasil berkepompong selama Ramadhan. Semoga Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan kita, semoga Allah menerima segala amal ibadah kita, semoga kita mendapat ridlo dan kasih sayangNya.
Tidak terasa ternyata setiap harinya aku nge-cuit tentang apa-apa yang melintas dalam perasaan dan pikiranku dalam Ramadhan ini, berikut rekapnya. Cekidot...
Adakah kesadaran datang dari udara kosong?

Tidakkah kita tertantang utk membuktikan janjiNya akan berbagai fadhilah/keutamaan ibadah, khususnya dalam

Pada imsak kita belajar, ada deadline terhadap segala sesuatu.

Perihal agama itu berarti sptnya bukan ttg kulit tapi isi, bukan ttg baju tp nilai.

Saat Dia menjatuhkan cinta di hati hambaNya, apakah yg sesungguhnya Dia ingin kita lakukan?

Menjadi apakah kita setelah berhenti menjadi orang suci?

Sudah jelas Allah menginginkan keikhlasan, kepasrahan & ketawakalan kita. Adakah kita masih mau melawan keinginanNya?

Nikmat iman dan nikmat ibadah itu sepenuhnya pemberian atau sebagiannya pencapaian yg mmg butuh perjuangan?

Apakah cara yg salah dlm mencintai membuat kita menutup mata bhw cinta itu ada?

Keyakinan bhw dicintai saja sdh membuat kita kuat, apalagi jika sungguhan dicintai, apalagi mencintai.

Kalau sdh kaya, sukses mah bebas penampilannya. Nah kalau masih baru mau merangkak sukses, justru harus jaga penampilan dst

Betapa menakjubkannya bhw mungkin hanya krn dicintai oleh org suci/baik (&ijinNya)seseorg bs berubah mjd lbs suci/baik pula

Lihat & perhatikan bgm Allah menyiapkan kita utk sebuah peran, kita akam takjub dibuatnya

Kdg bentuk cinta bisa berupa ketegaan kita pd yg dicintai, demi kemaslahatan,mendpt ridloNya& balasan kebaikan yg hakiki

Mungkin dg cara mengganti kecenddrungan ujub, takabur ,riya dg merunduk syukur. Tentu mmerlukan pembiasaan yg terus menerus

Dia yg beri pljrn&pemahaman melalui kematian seseorg. Dia yg melembutkan hati. Dia yg menitikkan kekhusyu'an.Dia yg ampuni

Apapun ujiannya,bgmpun cara kita melaluinya, semestinya menambah kedekatan kita pdNya&terus berharap pertolongan&ridloNya

Irhamnaa yaa arhamarrohimiin. Birohmatika astaghiis.

Tenanglah bersama-Ku, kata Tuhan.

Ya Rabbanaa Undzur ilainaa laa takhtho' rojaanaa

Sudahkah kepadaNya kita hadapkan wajah?

Alangkah indahnya saat menyadari bahwa hakikatnya Dialah yang mengundang kita menuju kebaikan, mengarahkan, menggerakkan

Stlh Dia bagikn peran(mungkin sesuai yg kau pinta)pd lailatul qodar(momentum aktivasi qodlo/potensi jd qodar/manifes) apakah kau jalankan peran itu dg profesional &sebaik2nya , ataukah hanya akan kau jalankan seadanya?

Adakah kekuranggigihan kita membuat benteng pertahanan& perlawanan thd nafsulah yg membuat tabir penyekat antara kita dgNya

Saat Dia membuka tabir penghalang antara kita dgNya, terdindinglah kita dari terjangan nafsu

Allahu lathiifun bi ibadihii yarzuqu man yasya wa huwal qowiyyul aziiz.

Kadang kita hrs mengambil jarak yg cukup utk bisa melihat gambaran keseluruhannya dan mungkin kebenaran sejatinya

Allahumma innaka 'afuw tuhibbu 'afwa fa'fu 'anni


Jika tak cukup energi, tak selesai sebuah karya.

Maha Hebat Dia yg menciptakan genuine dan memampukan manusia melahirkan ke-genuine-annya dlm rangkaian kata yg bisa dipahami manusia lainnya

Tidak ada komentar:
Posting Komentar