Atasan Kelelawar Fashion Favoritku
Memperhatikan kostum semakin menjadi tuntunan bagiku setelah beberapa tahun terakhir semakin banyak undangan mengisi sesi sharing, pelatihan/workshop, seminar, bedah buku dan lain-lain. Jadi harus pandai-pandai mengatur agar selang-seling tampilan warna dan modelnya agar tidak membosankan audiens ataupun penampakannya di sosmed, twitter, instagram, facebook dan blog.
Mengganti jilbab atau pashmina maupun outer adalah salah satu cara untuk menyegarkan dan/atau mix-match tampilan kostum.
Sedangkan untuk menyiasati tubuh yang niscaya melebar seiring usia yang makin bertambah, aku suka sekali memanfaatkan atasan kelelawar. Hehehe. Jadi ini sebenarnya rahasia ya, tapi ya nggak apa-apalah kubagikan di sini. Kalian kan teman-temanku yang kusayangi dan kucintai :)
*peluuuuksss.....
Kuning
Salah satu favoritku adalah atasan kelelawar warna kuning ini. Aku ingat banget cerita awalnya. Jadi waktu itu aku harus launching dan bedah bukuku 101 Bisnis Online Paling Laris terbitan Gramedia di toko buku Gramedia Pandanaran Semarang.
Seorang teman yang adalah pemilik butik di kota kecilku memberikan saran yang berarti untuk penampilan terbaikku, saat aku ke tempatnya untuk mencari kostum. Dia memilihkan atasan kelelawar kuning ini, celana berikut sepatu dan jilbabnya yang matching Dus, aku puas banget dan sejak itu mulai menyukai atasan kelelawar.
Nasib baik bersama atasan kelelawar kuning itu, karena ia bertemu dengan bang Ahmad Fuadi yang merupakan salah satu penulis favoritku. Penulis novel Negeri 5 Menara ini menyambutku hangat saat kami akhirnya bertemu di Ubud Writer Reader Festival, setelah sebelumnya cuma bisa bersapa-sapa via sosial media.
Atasan kelelawar kuning ini kemudian menjadi langganan saat mengisi berbagai acara seminar, bedah buku dan pelatihan di banyak tempat dan berbagai kota.
Merah
Atasan kelelawar berikutnya yang juga beruntung adalah si merah bata. Sempat jalan-jalan ke Solo bareng teman-teman, berbarengan novelku Just In Love terbitan Grasindo terbit, jadilah iseng foto di salah satu pojok Solo bareng buku itu.
Selain ke Ubud Writer Reader Festival dan ketemu mbak Dee Dewi Lestari, atasan kelelawar warna merah ini sempat juga pergi ke pulau galang Bata, dan beberapa kota lainnya lagi.
Oranye
Atasan kelelawar warna oranye ini yang paling jarang kupakai. Mungkin karena warnanya yang agak nge-jreng. Padahal menurut rasi perbintanganku, warna terbaikku adalah oranye. hehehe..
Beberapa event yang sempat menampilkan atasan kelelawar warna oranye ini antara lain saat event launching dan bedah novel Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku terbitan Diva Press. Waktu itu acaranya berlangsung meriah di toko buku Togamas.
Oranye kelelawar ini juga sempat mejeng bareng anak-anak saat mereka memakai karya hasil ekspresi mereka. Dan bersama-sama kami berjajar di pinggir jalan, depan bangunan Campuhan College. Judul event-nya Bag On Your Head-Green On Your Hand. Sebuah acara yang mengajak anak-anak untuk menggunakan satu tas kain untuk berbagai kepentingan. Sehingga lebih irit tas plastik. Karena sampah plastik bisa menyebabkan kerusakan bumi lebih cepat terjadi.
Batik
Supaya variatif, maka atasan kelelawar warna-warna polos, dilengkapi dengan corak batik ini. Kebetulan warnanya coklat, dan coraknya agak-agak ungu gitu jadi aku sayang banget ama atasan ini. Saking favoritnya, jadi sering banget dipakai. Akibatnya sekarang jadi agak-agak luntur warnanya dah.
Lihat aksi atasan kelelawar batik coklat pas action ala-ala apa itu :D
Beruntung banget atasan kelelawar batik ini ketemu mas Garin Nugroho di Ubud Writer Reader Reader Festival.
Juga kupakai waktu meet up dengan mbak Gina S Noer di Jakarta, untuk calon novel dan film waktu itu. Alhamdulillah novelnya sudah rilis. Film-nya yang belum nih..hehe..doain yaaaa
Atasan kelelawar batik ini juga yang kupakai waktu sharing di kampus fiksi Jogja, dan sempat foto bareng mbak-mbak editor yang cantik dan baik hati.
Biru strip hitam
Baju atasan yang ini model kelelawar juga. Warnanya biru dengan garis-garis strip hitam. Cuma saja kainnya agak panas. Tapi kalau kaos dalemannya enak, lentur dan menyerap keringat, nggak masalah sih. Cuma memakainya musti agak-agak nekat dan pede, karena sekilas rasanya kayak berlebihan, seperti penyanyi dangdut.
Ahaha... memangnya Via Vallen :D
Hijau
Eh ternyata aku juga punya atasan kelelawar warna hijau lho. Yang ini agak berbeda dengan yang lain. Karena kainnya kayak keranjang gitu, seperti ukiran kerawang kalau pada furniture. Dan mungkin karena warna hijaunya terang banget, jadi agak-agak kurang pede memakainya. So, ya jarang-jarang keluar nih edisi yang hijau ini.
Meski pernah beberapa kali kupakai juga untuk sharing kepenulisan di salah satu pesantren di Purwokerto. Juga saat siaran on air bedah novel Gus di radio Gajah Mada FM.
Oh iya, pernah kupakai saat jumpa dengan ibu Menteri Sosial, ibu Khofifah Indar Parawansa waktu kunjungan ke kota kecilku, Demak.
Yang jadi incaran kini.
Setelah punya beberapa warna atasan kelelawar, masih ada yang jadi incaranku saat ini. Kayaknya atasan kelelawar pelangi alias bermacam-macam warna dalam satu kain gitu, pasti akan seru dan instagrammable. Kemarin sempat lihat beberapa pilihannya di MatahariMall, ada atasan kelelawar jersey warna tosca,
kelelawar jersey warna maroon,
kelelawar jersey warna oranye,
kelelawar jersey warna pink,
kelelawar jersey warna biru dan
kelelawar jersey warna ungu.
Uhuyyy, bingung kan milihnya, mau beli yang mana nih? Kayaknya musti cek dulu warna-warna yang koleksinya terhitung masih sedikit di lemariku. Atau musti periksa jilbab atau pashmina apa yang sudah kumiliki dan mungkin akan tampak serasi dengan warna atasan kelelawarnya.
hehe seru banget ceritanya nih mbak, dengan atasan kelelawar bisa tetap eksis di berbagai kegiatan dan bertemu orang-orang penting ya, sukses terus ya mbak
BalasHapusiya, alhamdulillah. Aamin aamiin, terima kasih ya. sukses juga untukmu :)
Hapus